Anwar Ibrahim Minta Pandora Papers Dibahas di Parlemen Malaysia

Selasa, 05 Oktober 2021 – 00:55 WIB
Ketua kubu oposisi parlemen Malaysia, Anwar Ibrahim. Foto: Reuters

jpnn.com, PUTRAJAYA - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengajukan surat usulan kepada pimpinan parlemen agar publikasi Pandora Papers, yang mencantumkan sejumlah tokoh di Malaysia, diperdebatkan di parlemen.

"Mencermati keterbukaan Pandora Papers tadi pagi, saya telah mengirimkan mosi berdasarkan Tata Tertib 18 (1) Peraturan Parlemen kepada Ketua Parlemen," katanya dalam pernyataan di Kuala Lumpur, Senin.

BACA JUGA: Aset Raja Abdullah Diumbar, Yordania Benarkan Isi Pandora Paper

Pihaknya mendesak Dewan Rakyat (DPR) untuk segera memperdebatkan masalah mendesak itu karena telah menyebut beberapa nama besar di tanah air.

"Saya yakin hal ini juga untuk kepentingan rakyat karena juga menyebut nama-nama pemerintah dan tokoh politik oposisi. Saya meminta agar mosi ini dipertimbangkan dan disahkan untuk diperdebatkan," katanya.

BACA JUGA: Ada Wacana Presiden Menjabat Tiga Periode, Fadli Zon: Jangan Buka Kotak Pandora

Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Dewan Rakyat Azhar Azizan Harun, Anwar Ibrahim mengusulkan agar dewan membahas kemungkinan transaksi keuangan yang menyalahi undang-undang.

Anwar Ibrahim mengatakan laporan Pandora Papers yang dipublikasikan (3/10) telah menyebut nama-nama warga Malaysia yakni Menteri Keuangan Zafrul Tengku Abdul Aziz, Wakil Menteri Keuangan Yamani Hafez Musa, mantan Menteri Keuangan Daim Zainuddin, anggota parlemen Bagan Datuk, Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi, dan anggota parlemen Selayang, Willian Ong.

BACA JUGA: Pengakuan Condro Buka Kotak Pandora

"Ini perkara berkaitan orang banyak karena laporan Pandora Papers menyebut nama-nama tokoh politik yang menjadi anggota kabinet Perdana Menteri Ismail Sabri dan beberapa anggota parlemen sehingga memberi persepsi buruk kepada masyarakat," kata Presiden PKR tersebut. (ant/dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler