jpnn.com, JAKARTA - Pemimpin politik Malaysia, Anwar Ibrahim menyampaikan kenangannya terhadap sosok cendekiawan Indonesia, Nurcholish Madjid dan Buya Hamka dalam kunjungannya ke Tanah Air.
Anwar Ibrahim menyebut keduanya merupakan cendekiawan muslim yang sudah memberikan banyak sumbangsih pikiran bagi umat muslim di kedua negara.
BACA JUGA: 4 Buah Ini Bisa Membantu Tidur jadi Lebih Pulas, Cobain deh
“Buya Hamka adalah sosok budayawan, tokoh bangsa, sastrawan, dan pemikir. Bukan saja di Indonesia, tentunya juga di Malaysia,” ujar Anwar Ibrahim dalam peluncuran buku ‘Membaca Hamka Merawat Bangsa’ di Jakarta, Senin (29/8).
Sementara bagi Anwar, Nurcholish Madjid atau Cak Nur memberikannya pemahaman tentang Keislaman di Indonesia dan memberi inspirasi untuk menguatkan persatuan generasi muda Islam di Kawasan Asia Tenggara.
BACA JUGA: Faisal Basri: Saatnya Menata Ulang Formula Penyesuaian Harga BBM
“Saya masih 18–19 tahun lalu saat mengenal beliau (Cak Nur). Ketika itu beliau menjadi Ketua Umum HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Kemudian saya menemui beliau, mengikuti beberapa training. Kemudian saya undang beliau ke Malaysia. Lalu Kami bersama membangun Persatuan Pelajar Islam Asia Tenggara. Cak Nur sebagai ketuanya dan saya sebagai sekjennya,” katanya dalam peringatan haul Cak Nur yang ke-17, Minggu (28/8) malam.
Selama membangun karir politik dan pemerintahannya, Anwar mengaku terus mengikuti pemikiran-pemikiran Cak Nur.
BACA JUGA: Kemenhub Berikan Hak Konsesi Kepada BUP PT Lestari Samudera Sakti
Meski beberapa pernyataan Cak Nur membangun polemik, namun menurutnya pikiran dan ide Cak Nur masih sangat relevan bagi masyarakat hingga saat ini.
“Saya mengikuti pemikirannya yang memang lebih inklusif. Walaupun beberapa pernyataannya memang sempat menimbulkan ketegangan, namun ide dan pikirannya masih sangat relevan hingga hari ini,” sambungnya.
Terkait Buya Hamka, Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia ini masih sangat terkesan dengan pesan yang disampaikan Buya Hamka kepadanya.
“Dia (Buya Hamka) bilang Anwar, apa pun perkembangan, itu kilauan sementara. Bukan kita memutuskan, mengutamakan. Kita harus lihat kesungguhan tekad mereka, istiqomah mereka dalam memperjuangkan," seru Anwar menirukan nasihat Buya Hamka.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada