jpnn.com, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman bakal menyampaikan langsung soal rencananya menikahi adiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati.
Hal ini disampaikan Jubir MK Fajar Laksono melalui layanan pesan, Selasa (22/3).
BACA JUGA: PUKAT UGM: Menghindari Konflik Kepentingan, Ketua MK Sebaiknya Mundur
"Soal kabar pernikahan, Pak Anwar Usman akan menyampaikan keterangan secara langsung pada saatnya nanti," kata Fajar.
Diketahui, rencana pernikahan Anwar Usman dengan Idayati menuai sorotan karena status calon ipar Jokowi itu sebagai Ketua MK.
BACA JUGA: Anwar Usman Sebaiknya Mundur dari Ketua MK Jika Mau Menikahi Adiknya Jokowi
Sebab, hubungan kekerabatan tersebut dinilai berpotensi menimbulkan konflik kepentingan bagi pria kelahiran 31 Desember 1956 itu sebagai Ketua MK.
Fajar mengatakan Anwar Usman rencana juga akan merespons semua tanggapan publik dalam konferensi pers nanti.
BACA JUGA: Refly Harun Sebut Kalau Anwar Usman Beretika, Harusnya Mundur dari Ketua MK
Termasuk, menyikapi rencana pernikahan berkaitan dengan jabatan Anwar Usman sebagai Ketua MK dan hakim konstitusi.
"Termasuk merespons tanggapan publik," beber Fajar.
Sebelumnya, Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) UGM Zaenur Rohman menyebut Anwar Usman akan terikat semenda dengan Presiden Jokowi apabila ketua MK itu menikahi Idayati.
Diketahui, Idayati ialah anak ketiga dari pasangan Widjiatno dengan Sudjiatmi, sedangkan Jokowi anak pertama dari pasangan yang sama.
"Jika Anwar Usman sebagai Ketua MK menikah dengan adik Presiden Jokowi, mereka akan terikat hubungan semenda sebagai akibat pernikahan," kata Zaenur melalui layanan pesan, Selasa (22/3).
Menurutnya, hubungan itu berpotensi menimbulkan konflik kepentingan saat Anwar menyidangkan gugatan di MK.
BACA JUGA: AKBP Beni Mutahir Tewas Ditembak RY, Apa Hubungan Keduanya?
"Menghindari konflik kepentingan tersebut sepatutnya Ketua MK mengundurkan diri," kata Zaenur. (ast/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Menikah dengan Adik Jokowi, Anwar Usman Bakal Tampil kepada Publik
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan