jpnn.com - JAKARTA- PT Angkasa Pura II tidak terima ditegur Menteri Perhubungan Ignasius Jonan soal insiden senggolan antara pesawat Batik Air dengan TransNusa di Bandara Halim Perdanakusuma kemarin malam, Senin (4/4). Disebutkan Jonan, kecelakaan itu imbas dari dibiarkannya jabatan general manager (GM) Halim kosong selama dua minggu.
Pihak AP II menilai teguran tersebut salah alamat. "Antara peristiwa itu dengan GM tidak ada hubungan langsung," kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi, kepada wartawan, Selasa (5/4).
BACA JUGA: Pak Jokowi, Please Cermati Parpol Berkoar soal Ganti Menteri
Jabatan GM Bandara Halim sebenarnya dipegang oleh Iwan Krishadianto. Namun kini Iwan dipindahtugaskan ke Bandara Kualanamu, Medan.
Agus menjelaskan, saat ini posisi GM di Halim diisi oleh seorang pelaksana tugas (Plt). Pihaknya pun percaya bahwa sang Plt mampu menjalankan tugas dengan baik.
"Dia (Plt GM) seorang staf senior yang capable. Kejadian kan di runway (landasan pacu), tidak ada kaitan dengan status GM yang Plt ataupun definitif," ujarnya.
BACA JUGA: Bang Ruhut Saja Sayang Fahri, Tapi...
Pihak AP II tidak melihat adanya hubungan antara kecelakaan dengan posisi jabatan GM di Bandara Halim. Sebab untuk urusan kontrol penerbangan, itu berada di otoritas air controller traffic (ATC).
"Karena ini wilayahnya AirNav. Kalau lokasi pengelolaan memang ada di AP II, tapi kalau kontrol udara bagian dari AirNav," jelas Agus. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Nelayan Muara Angke Ucapkan Terima Kasih ke KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fary Djemy: KNKT Harus Keluarkan Rekomendasi Tajam
Redaktur : Tim Redaksi