jpnn.com - TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan tak merespons kritik aktivis lingkungan dan mahasiswa Universitas Borneo Tarakan tentang pencemaran di Pantai Amal. Padahal, pencemaran sudah terjadi sejak akhir Februari lalu.
Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penataan Lingkungan di BPLH Tarakan Boedi Soenjoto mengatakan, sejauh ini pihaknya masih fokus pada pembersihan serbuk kayu yang ada pada dua titik di pantai Amal.
BACA JUGA: Mengkhawatirkan, Pamor Tiga Gili Bisa Hilang jika...
Hal ini dilakukan berdasarkan kesepakatan rapat koordinasi belum lama ini di ruangan kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tarakan Khairul.
Pria yang juga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) itu mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapat arahan secara langsung dari Wali Kota Tarakan Sofian Raga dalam membentuk tim serta melakukan penyelidikan.
BACA JUGA: Bupati Ditangkap, DPRD OI Tunggu Petunjuk
Ia mengatakan, ketika pemulihan yang ditangani Bidang Pengendalian dan Pencemaran (Dalmar) di BPLH rampung, maka akan dibentuk sebuah laporan yang akan disampikan oleh wali kota.
“Semua pasti butuh proses,” ungkap Boedi kepada Radar Tarakan (JPNN Group) kemarin. (pck/ash/jos/jpnn)
BACA JUGA: Hati-hati, Pelaku Pencabulan Sasar Bocah SD
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Mengejutkan Politikus Hanura kasus Bupati Sabu
Redaktur : Tim Redaksi