jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan berjanji akan menyampaikan penjelasan mengenai motif pengeroyokan terhadap Ketum DPP KNPI Haris Pertama setelah semua pelaku ditangkap.
Terkini, satu dari dua buron bernama Irfan menyerahkan diri kepada polisi.
BACA JUGA: Info Terbaru dari Kombes Zulpan Kasus Haris Pertama Dikeroyok Debt Collector, Harvei Diburu
"Kami akan menyampaikan nanti terkait dengan motif dan sebagainya manakala nanti semua pelaku sudah tertangkap dan pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik sudah tuntas," kata Kombes Zulpan di kantornya, Jumat (25/2).
Sebelumnya, Haris Pertama menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal pada Senin (21/2) sekitar pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA: 8 Fakta Kasus Briptu Rehend Diseret & Dikeroyok 9 Debt Collector, Ada Info Terbaru
Akibat kejadian itu, Haris mengalami luka-luka pada bagian wajahnya.
Peristiwa itu terjadi di tempat parkir Rumah Makan Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Pengakuan Kalina Ocktaranny Pesan Kamar Hotel bersama Ricky, Vicky Prasetyo Jangan Ikut Campur
Pada kasus itu, tiga dari lima pelaku telah ditangkap sebelumnya. Mereka ialah MS, JT, dan SS, yang diketahui bekerja sebagai debt collector.
Pengeroyokan yang dialami Haris bermula saat dirinya hendak bertemu tim hukum DPP KNPI di Restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
"Saat saya masuk parkiran mobil, turun dari mobil. Baru tiga langkah saya turun dari mobil, tiba-tiba kepala saya dihajar dari belakang oleh seseorang yang tidak saya kenal," kata Haris di Polda Metro Jaya, Senin (21/2) malam.
Seusai dihajar, Haris mengaku sempat melihat ke arah orang yang memukulnya.
"Setelah dihajar, saya lihat ke belakang ada lagi yang hajar saya di bagian wajah. Habis itu ada yang dorong, saya sempat tahan, saya duduk sambil lindungi kepala belakang. Depan itu dua orang meneriakan 'bunuh mati, bunuh mati'," ungkap Haris.
Haris menyebut ada tiga pelaku yang mengeroyoknya dan melakukan pemukulan menggunakan benda tumpul.
"Saya lihat ada tiga orang, karena satu dari pas saya dihajar, dipukul dari belakang pakai benda tumpul," kata Haris.
Haris mengatakan para pelaku mengincar bagian wajah dan matanya. Dia sendiri telah melaporkan inisden pengeroyokan yang dialaminya itu ke Polda Metro Jaya.
Laporan Haris teregister dengan nomor LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 21 Februari 2022. (cr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama