Apa Neno Warisman Merasa cuma Kelompoknya yang Beribadah?

Sabtu, 23 Februari 2019 – 19:55 WIB
Ahmad Dhani dan Neno Warisman saat mengadu ke DPR, Selasa (28/8). Foto: M Fathra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua TKN Jokowi - Ma’ruf, Abdul Kadir Karding menyindir puisi berbentuk doa karya Wakil Ketua Badan Pemenangan (BPN) Prabowo - Sandiaga, Neno Warisman yang disampaikan saat acara Malam Munajat 212 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2) malam.

"Bagi saya apa yang diucapkan Neno Warisman dalam acara Munajat 212 di Monas pada Kamis malam, tidak pantas disebut sebagai doa. Melainkan cuma orasi politik yang bersifat pragmatis berkedok agama," sindir Karding dalam keterangan persnya, Sabtu (23/2/2019).

BACA JUGA: Puisi Neno Warisman Terlalu Politis, Kacaukan Iman Masyarakat

Politisi PKB ini menuturkan, Neno memilih diksi untuk menggiring opini publik. Seolah-olah, kata dia, hanya kelompok Neno yang menyembah Allah. Sedangkan, kelompok lain yang berseberangan bukan penyembah Allah.

BACA JUGA: Guru Besar UI Nilai Puisi Neno Warisman Bisa Bikin Umat Islam Tersinggung

BACA JUGA: Bawaslu Belum Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu di Malam Munajat 212

"Pertanyaan saya dari mana Neno bisa mengambil kesimpulan itu? Apa ukurannya sampai ia bisa mengatakan jika pihaknya kalah maka tak akan ada lagi yang menyembah Allah?" ungkap dia.

Karding mengatakan, Neno ialah contoh paling gamblang ketika agama dijadikan kedok untuk tujuan politik. Eks penyanyi era 1980 itu menafikan kenyataan bahwa Jokowi - Maruf didukung oleh begitu banyak kiai, santri pondok pesantren, umat Islam yang juga menjalankan shalat, zakat, haji, dan berbagai kelompok lintas agama.

BACA JUGA: Guru Besar UI Nilai Puisi Neno Warisman Bisa Bikin Umat Islam Tersinggung

"Apa Neno merasa cuma dia dan kelompoknya yang menjalankan ibadah?" ungkap dia.

Puisi kontroversial diungkapkan Neno ketika menghadiri acara Malam Munajat 212 di Silang Monas. Ibu tiga anak itu khawatir, masyarakat tak menyembah Tuhan jika capres yang diusungnya tak menangi kontestasi politik.

BACA JUGA: Oh Bunda Neno, Kok Puisimu Mengancam Tuhan?

"Namun, kami mohon jangan serahkan kami pada mereka yang tidak sayang pada kami dan anak cucu kami. Jangan kau tinggalkan kami. Menangkan kami. Karena jika engkau tak menangkan, kami khawatir, ya, Allah, kami khawatir, ya, Allah, tidak ada lagi yang menyembahmu, ya, Allah. Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin oleh pemimpin terbaik dengan pasukan terbaik untuk negeri adil dan makmur terbaik," ucap Neno membacakan puisinya. (mg10/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waketum MUI: Munajat 212 Sudah Melenceng


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler