jpnn.com - JAKARTA - Sebagai calon tunggal Kapolri dalam proses fit and proper test di Komisi III DPR, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Tito Karnavian diminta menjelaskan soal operasi perburuan terhadap buronan kasus terorisme, Santoso.
Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding mengatakan bahwa kasus terorisme harus mendapat perhatian serius, terutama kelompok Santoso. Apalagi berbagai operasi telah dijalankan untuk menangkap pria bernama Abu Wardah tersebut. Baik operasi Camar Maleo hingga Tinombala yang melibatkan TNI.
BACA JUGA: Dua Nama Ini Bagus jadi Wakapolri
"Strategi apa yang dilakukan agar kelompok Santoso ini bisa ditangani, paling tidak dilakukan penindakan. Ini cukup meresahkan dan menjadi perhatian baik nasional maupun internasional," kata Sudding.
Kemudian, politikus Hanura itu juga menyinggung soal kejahatan narkoba sebagai extraordinary crime dan kejahatan kemanusiaan. Nah, apa yang akan dilakukan Polri ke depan apalagi Presiden telah mendeklarasikan darurat narkoba.
BACA JUGA: Aduh! Calon Kapolri Dikaitkan dengan Kasus Labora Sitorus
"Kita sudah miris darurat narkoba yang sudah dicanangkan presiden, tapi langkah konkret pemberantasan ini masih belum tampak," ujarnya.
Terakhir, pihaknya menyorot soal penegakan hukum yang belum mengarah pada profesionalitas, karena banyak kasus masih terindikasi rekayasa dan kriminalisasi. Inilah menurut Sudding pekerjaan Tito bila dilantik menjadi Kapolri.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Bang Sanusi Disuap, Petinggi Agung Podomoro Digarap
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habibie dan Cerita Terusir dari Tanah Bugis
Redaktur : Tim Redaksi