jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya belum bisa memastikan penyebab kecelakaan maut dua bus TransJakarta di MT Haryono, Jakarta Timur.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga sopir bus TransJakarta berinisial J yang tewas dalam insiden nahas itu.
BACA JUGA: Oknum PNS Mendadak Dijemput Polisi di Rumahnya, Duh, Kasusnya Memalukan
Namun, pihak keluarga tak menyetujui jenazah J diautopsi. Adapun, autopsi dilakukan guna mengetahui penyebab kecelakaan.
"Tidak dilakukan autopsi, tidak berkenan dari pihak keluarga," kata Argo saat dihubungi, Rabu (27/10).
BACA JUGA: Soal Video Viral Pelajar Berbuat Tak Senonoh, Kepsek Zainudin Beri Pembelaan Begini
Walakin, penyidik hanya melakukan visum terhadap sampel darah sopir tersebut.
Hasilnya, tidak ditemukan zat adiktif dan psikotropika dalam tubuh sopir bus TransJakarta itu.
BACA JUGA: Polisi Bakal Periksa Istri Sopir Bus TransJakarta yang Kecelakaan di Cawang
"(Visum, red) apakah ada pengaruh miras ataupun napza, tetapi engak ada, negatif," ucap Argo.
Pihak keluarga tak banyak alasan menolak autopsi terhadap jenazah J.
Mereka hanya menjawab jenazah J mau langsung dikebumikan.
"(Alasan keluarga, red) sudah pak, kami mau langsung dimakamkan," kata Argo menirukan jawaban keluarga J.
Argo mengatakan autopsi sebenarnya untuk mengetahui penyebab kematian jenazah J.
Namun, lantaran pihak keluarga menolak, Argo mengaku agak kesulitan mengungkap kematian sopir tersebut.
"Kemarin menolak autopsi. Jadi, agak kesulitan, sehingga hanya bisa melihat dari sisi luarnya saja. Lebam tidak ada," kata Argo Wiyono.
Sebelumnya, dua bus TransJakarta mengalami kecelakaan beruntun di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/10) pagi.
BACA JUGA: Oknum PNS Mendadak Dijemput Polisi di Rumahnya, Duh, Kasusnya Memalukan
Akibat kecelakaan itu, sebanyak 33 orang menjadi korban. (cr3/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama