Apa Risiko Keguguran Berkali-kali? Simak Penjelasan Dokter Kandungan dari Siloam Hospitals

Rabu, 30 November 2022 – 12:04 WIB
Ilustrasi Ibu hamil alias bumil. Foto: Alamy

jpnn.com, JAKARTA - Beragam faktor bisa menyebabkan keguguran pada kehamilan. Merokok, minum alkohol merupakan gaya hidup tidak baik yang sangat berbahaya bagi wanita hamil dan memicu keguguran kandungan secara berulang atau terjadi minimal dua kali.

"Keguguran hingga berkali-kali atau keguguran yang berulang seperti itu disebut recurrent miscarriage," kata dr. Natasha Zefanya Darsana Sp.OG, dalam edukasi daring Siloam Hospital Mampang Jakarta, dikutip Rabu (30/11).

BACA JUGA: Waspada, 3 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Peluang Keguguran Ibu Hamil

Selain gaya hidup di atas, salah satu penyebab keguguran berulang yang cukup umum adalah gangguan darah, seperti syndrom antifoslipid (penggumpalan darah) dan trombofilia (gangguan yang membuat darah mudah menggumpal). 

"Penyebabnya beragam hal dan faktor risiko, termasuk adanya kelainan genetik, gangguan pada rahim, gaya hidup tidak sehat dan tentunya faktor usia," kata dokter Spesialis Obstetrician dan Gynaeclogist di Siloam Hospital Mampang, Jakarta Selatan ini.

BACA JUGA: Masih Ingin Berdua dengan Suami, 3 Makanan Ini Bisa Menunda Kehamilan

Dijelaskan pula tentang 'inkompetensi serviks', yaitu kondisi ketika leher rahim membuka terlalu awal pada kehamilan. Kondisi yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami persalinan prematur atau bahkan keguguran. 

"Terutama di trimester kedua periode kehamilan," imbuhnya.

BACA JUGA: Kerja Sama Siloam-SingHealth, Perkuat Perawatan Kanker di Indonesia

Kondisi ini harus ditangani melalui konsultasi bersama dokter secara berkelanjutan agar proses kehamilan dapat berlangsung dengan sehat.

Biasanya, dokter akan menyarankan beberapa pemeriksaan  dan penanganan sesuai kondisi, yaitu tes darah yang bertujuan mendeteksi adakah kelainan, seperti Sindrom antifosfolipid dan USG yang mendeteksi ada tidaknya permasalahan di rahim.

"Apabila ditangani dengan tepat, yaitu diawali diagnosis penyebab dapat diobati medis, tetapi bisa dikatakan lebih dari 40 persen keguguran berulang tidak dapat dijelaskan atau unexplained," sebutnya.

Oleh karena itu peran suami selama istri  mengandung calon bayi, sangatlah penting. Ibu hamil harus disiplin menerapkan 'Do and Dont' yang disarankan dokter kandungan.

Selain itu juga melakukan pola hidup sehat dengan asupan nutrisi cukup dan rutin berolahraga dengan perencanaan kehamilan yang disarankan. 

"Itu antisipasi terbaik dalam mencegah terjadinya keguguran apalagi keguguran berulang," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler