jpnn.com - SINGAPARNA - Replika Menara Eiffel di Tasikmalaya masih menuai polemik. Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Basuki Rahmat mengaku ingin mempertahankan replika Eiffel yang terbuat dari bambu di Komplek Gedung Bupati (Gebu), Bojongkoneng, Singaparna itu.
Pasalnya, replika tersebut merupakan hasil kreativitas masyarakat Tasikmalaya yang perlu diapresiasi.
BACA JUGA: Istri Sultan Ditahan Usai Gerhana Matahari Total
“Apa yang salah dengan Menara Eiffel ini. Ayo lihatnya dari sisi kreasi, produk lokal bambunya,” ujar anggota Fraksi PPP itu, seperti dikutip dari Radar Tasikmalaya, Jumat (12/2).
Menurut dia, munculnya persoalan penarikan tarif parkir ilegal dan penyalahgunaan area Eiffel yang kadang dipakai sebagai tempat mesum oleh pengunjung, tidak ada kaitannya dengan pembangunan replika tersebut.
BACA JUGA: 20 Tenaga Kerja Ilegal Asal Tiongkok Dideportasi
“Justru jangan sampai ada peribahasa, buruk muka cermin dibelah,” terang politisi yang juga menjabat Ketua Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Distrik Kabupaten Tasikmalaya ini.
Masalah-masalah di lapangan itu, kata dia, merupakan tanggung jawab Satpol PP untuk menertibkannya. “Saya kira tanpa Menara Eiffel pun persoalan itu bukan menjadi persoalan baru. Jadi tidak beralasan jika harus dibongkar," tandasnya. (dik/adk/jpnn)
BACA JUGA: Ingat Ya, Pelajar Dilarang Rayakan Valentine Day
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Anggota DPRD Akhirnya Kembalikan 11 Mobil Dinas
Redaktur : Tim Redaksi