Kepala Departemen Kesehatan di Australia, Profesor Brendan Murphy mengatakan masalah pasokan vaksin dari luar Australia dan produksi di dalam negeri membuat target vaksinasi pemerintah Australia mungkin tidak akan tercapai. Intisari target vaksinasi Australia Pemerintah Australia ingin empat juta warga Australia sudah akan menerima vaksinasi pada akhir April nanti Sementara pada bulan Oktober seluruh warga di Australia rencananya akan sudah mendapatkan dosis pertama Pengiriman yang lambat dan ketidakpastian produksi lokal membuat target ini akan sulit tercapai

Di bulan Januari Pemerintah Australia mengatakan empat juta warga Australia sudah akan mendapatkan vaksinasi di akhir April mendatang.

BACA JUGA: Penjelasan Kemenkes RI setelah Negara di Eropa Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Namun dalam dengar pendapat dengan Senat di Gedung Parlemen Kamis kemarin (11/03), diketahui baru 125 ribu warga, termasuk 30 ribu orang di rumah perawatan lansia yang sudah divaksinasi.

Profesor Brendan Murphy mengatakan program vaksinasi akan dijalankan "secepat dan seaman mungkin dengan vaksin yang tersedia".

BACA JUGA: Imbas Kasus Kematian di Italia, Rumania Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Pemerintah Australia sudah memesan vaksin yang diproduksi luar negeri, yakni Pfizer dan AstraZeneca.

Pemerintah juga telah mengatur agar vaksinasi AstraZeneca diproduksi oleh pabrik bioteknologi CSL di Melbourne.

BACA JUGA: Eijkman Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi Sebelum Mutasi Virus Makin Banyak

"Mustahil untuk memperkirakan kapan persisnya kita akan mencapai angka 4 juta sampai kita mengetahui kapasitas produksi pabrik CSL dan juga bagaimana pasokan vaksin dari luar Australia," kata Profesor Murphy. Profesor Brendan Murphy memberikan pemaparan soal COVID-19 di Gedung Parlemen Australia.

ABC News: Ian Cutmore

"Kami memperkirakan akan mendapatkan 3,8 juta vaksin AstraZeneca, tapi karena adanya masalah pengadaan vaksin di Eropa, kami hanya mendapatkan 700 ribu vaksin AstraZeneca yang sudah diuji coba."

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt menepis jika vaksinasi di Australia tertunda setelah Eropa memblokir satu pengiriman AstraZeneca ke Australia.

Tapi PM Morrison mengatakan keputusan Italia dan Uni Eropa untuk menghentikan pengiriman 250 ribu dosis vaksin AstraZeneca ke Australia menyebabkan adanya keterlambatan jadwal vaksinasi saat ini.

"Ini jelas berpengaruh pada ketersediaan dosis di awal-awal program vaksinasi sekarang ini," katanya.

Dalam keterangannya hari Jumat (12/03), Perdana Menteri Scott Morison mengatakan seluruh warga Australia yang berjumlah 26 juta orang akan mendapatkan dosis pertama vaksinasi di bulan Oktober.

"Kami mengatakan beberapa bulan lalu jika kita berharap akan bisa melakukan vaksinasi sebanyak 80 ribu dosis setiap minggu."

"Angka itu hampir tercapai setelah tiga pekan berlalu."

PM Morrison mengatakan adanya saran dari pakar medis agar dosis kedua diberikan dengan jarak 12 minggu, bukan empat minggu, membuat tenggat waktu di bulan Oktober akan berubah.

"Bulan lalu kami sudah memberikan kejelasan, jika tenggat waktu bukan Oktober tidak termasuk soal pemberian dosis kedua," katanya.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari laporannya dalam Bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini dan ini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristek Optimistis Indonesia Bisa Seperti India Dalam Pengembangan Vaksin

Berita Terkait