MEXICO CITY - Aparat Meksiko terus menyelidiki kasus penemuan 72 mayat yang terbunuh di sebuah peternakan di Negara Bagian Tamaulipas, utara negeri ituHasil sementara menunjukkan bahwa mayat-mayat tersebut adalah imigran.
Polisi menyatakan mayat tersebut terdiri atas 58 laki-laki dan 14 wanita
BACA JUGA: Malaysia, Maunya Apa?!
Mereka berasal dari Amerika Selatan dan TengahSalah seorang imigran yang selamat dari pembantaian tersebut menyatakan, mereka telah diculik dan dibunuh oleh geng bersenjata
BACA JUGA: Pemerintah RI Tahan Diri
Saksi yang tidak disebutkan identitasnya itu mengaku kepada polisi berasal dari EkuadorDia menambahkan, para imigran tersebut ditembaki setelah menolak bekerja untuk geng tersebut
BACA JUGA: Menlu Boleh Kalem, Tapi Diplomasi Harus Tegas
Saksi tersebut terluka, namun bisa melarikan diri dan menarik perhatian marinir di pos penjagaan terdekat dari lokasi pembantaian.Militer mengirim pasukan ke lokasi untuk menyelidiki kejadian tersebutSaat mereka datang, anggota geng dilaporkan menyerang personel militerIdentitas dan kewarganegaraan para korban belum bisa dikonfirmasiNamun dalam sebuah jumpa pers, polisi menyatakan telah melakukan kontak dengan sejumlah duta besar
Miguel Molina, seorang analis Meksiko, kepada BBC menyatakan bahwa imigran dari Amerika Selatan dan Tengah sering menjadi target geng kriminal"Mereka (imigran) selalu membawa uang dalam jumlah besar untuk membayar biaya transportasi dan berbagai keperluan yang diperlukan untuk mencapai perbatasan," terangnya
Negara bagian Tamaulipas sudah lama menjadi pusat perang antara dua kartel narkoba besar di MeksikoYakni Kartel Zetas, yang dibentuk oleh sejumlah pecatan anggota militer dan Kartel Teluk
Keduanya pernah berkawan namun kini saling serang di wilayah perbatasan dengan Amerika Serikat untuk memperebutkan jalur penyelundupan utama ke negero Paman Sam tersebutMuncul kekhawatiran bahwa 72 jenazah tersebut terkait dengan perang dua kartel narkoba itu
Kuburan serupa yang ditemukan di seluruh wilayah Meksiko jumlahnya terus bertambahFakta tersebut memunculkan kekhawatiran bahwa korban tewas akibat perang kartel narkoba tersebut terus bertambah dari perkiraan semula.
Kasus tragis ini bukanlah kali pertama terjadi di TamaulipasKurang dari dua bulan lalu, seorang kandidat calon gubernur yang akan maju dalam pemilu lokal, berjanji akan memerangi kejahatan kartel, saat berkampanyeBeberapa hari sebelum pemilihan terjadi, kandidat tersebut tewas tertembak dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh anggota kartel(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Ancam Terbitkan Travel Warning
Redaktur : Tim Redaksi