Apartemen Premium Ciputra World Hanya Tersisa Sedikit

Selasa, 03 Januari 2017 – 13:04 WIB
Ilustrasi. Foto: Ciputra World

jpnn.com - JPNN.com  - Superblok Ciputra World Surabaya mampu melebihi target penjualan properti mixed use itu.

Hal tersebut membuktikan bahwa properti superblok semakin diterima konsumen di Surabaya.

BACA JUGA: Apersi Sebut Pemerintah Masih Setengah Hati

Operational General Manager SOHO, Apartments, dan Office Tower Ciputra World Surabaya Tutut Gunaedi mengatakan, kinerja penjualan pada 2016 ditopang small office home office (SOHO).

Kontribusi SOHO hampir 65 persen. Total penjualan mencapai Rp 290 miliar.

BACA JUGA: Kartu BPJS Bisa untuk Miliki Rumah, Begini Caranya

Realisasi itu jauh melebihi target yang dipatok, yakni Rp 250 miliar.

Secara jumlah, unit SOHO jauh lebih banyak daripada apartemen dan perkantoran. Total, jumlah SOHO mencapai 345 unit.

BACA JUGA: Pembangunan Perumahan Bergeser ke Kota Satelit

Namun, yang resmi dipasarkan baru 212 unit. ’’SOHO sudah terjual 75 persen,’’ katanya kemarin.

Tingginya permintaan SOHO ditunjang kebutuhan enterpreneur dengan gaya hidup modern.

Ciputra World juga sudah menjual habis SOHO tower pertama sebanyak 144 unit.

Khusus untuk perkantoran, ada sejumlah lantai yang sengaja tidak dipasarkan untuk umum karena akan ditawarkan kepada pembeli potensial.

Untuk perkantoran, tersisa unit besar. Sebab, unit kecil laku lebih dulu.

’’Biasanya, pembeli unit besar adalah end user,’’ kata Tutut.

Untuk apartemen, Ciputra World juga masih menyisakan sebagian kecil.

Terutama unit premium dengan harga puluhan miliar per unit.

Itu adalah kali pertama Ciputra memasarkan apartemen mewah di Surabaya.

’’Potensi pasar apartemen mewah di Surabaya bagus. Namun, di sisi lain, pengenaan pajak yang tinggi dinilai pembeli cukup memberatkan,’’ ungkapnya.

Pembeli memang dikenai pajak hingga 35 persen. Perinciannya, lima persen PPh (pajak penghasilan) pasal 22, pajak pertambahan nilai, (PPN, 10 persen), dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM, 20 persen).

Dari sisi harga, hunian premium menyasar warga negara asing (WNA).

Namun, status bangunan harus hak pakai menjadi kendala. Sementara itu, statusnya saat ini adalah hak guna bangunan (HGB).

’’Unit apartemen dalam satu gedung tersebut juga dibeli WNI. Mereka tentu tidak mau jika statusnya hanya hak pakai,’’ ucapnya.

Direktur PT Win Win Realty Sutoto Yakobus menambahkan, minat masyarakat yang tinggi terhadap konsep superblok bakal menunjang penjualan pada 2017. ’’Mereka menyukai sesuatu yang praktis,’’ ujarnya.

Kawasan mixed use biasanya terdiri atas apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

Superblok Ciputra World Surabaya kini masih berada dalam masa pembangunan fase ketiga. Fase itu mencakup pembangunan mall extension, office, dan SOHO. (res/c5/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2016, Program Sejuta Rumah Capai 805.169 Unit


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler