APBS Bakal Dapat Suntikan Dana

Percepat Pelebaran dan Penambahan Kedalaman Laut

Senin, 15 Agustus 2011 – 18:17 WIB
SURABAYA - Rencana pendalaman dan pelebaran alur pelayaran barat Surabaya (APBS) di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diprediksi segera terealisasiPasalnya, pihak investor yang merupakan BUMD Nanjing Tiongkok telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi.

Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Warno Harisasono merespons positif upaya penjajakan pihak Tiongkok terhadap peluang investasi dalam kegiatan pelebaran dan pendalaman APBS tersebut

BACA JUGA: Jelang Lebaran, Peredaran Upal Kian Marak

"Kami memang fokus membuka peluang investasi infrastruktur Jatim, salah satunya pelabuhan
Upaya Tiongkok untuk menjajaki dan mempelajari jalur serta kondisi tol laut ke sini (APBS) harus disambut baik," terangnya kepada wartawan akhir pekan lalu (13/8).

Ketertarikan Tiongkok, menurut Warno, juga merupakan hasil promosi peluang investasi Jatim di Tiongkok beberapa waktu lalu

BACA JUGA: Pulang Outbound, 10 Jemaat GKJW Tewas

Dari promosi itu, pihak Tiongkok diperkirakan bersedia menanamkan investasi senilai 45 triliun untuk berbagai sektor, khususnya pembangunan infrastruktur
"Supaya tidak kehilangan peluang, penjajakan ini harus segera ditindaklanjuti dengan pertemuan yang lebih teknis dan detail," terangnya.

Senada dengan Warno, Humas PT Pelindo III (Persero) Edi Priyanto menuturkan perlunya pertemuan yang membahas masalah teknis dan detail tersebut berkaitan dengan pelaksanaan, bentuk, dan lama waktu kerja sama, serta jumlah biaya hingga besaran sharing

BACA JUGA: Jaksa Garap Pengadaan Kapal Pengeruk Lumpur

"Mereka (BUMD Nanjing) tidak hanya mempelajari jalur dan kondisi tol lautRespons positif tersebut juga berupa nilai investasi," terangnya.

Edi memaparkan, investasi itu sangat dibutuhkan mengingat kondisi APBS sekarang hanya mampu dilewati kapal secara searah atau (one way)Minimnya akses kapal itu disebabkan keterbatasan kedalaman lautAPBS saat ini memiliki panjang 25 mil laut, lebar 100 meter, dan kedalaman -9,5 meter LWS (Low Water Spring)Kapasitas pergerakan sebanyak 27 ribu kapal per tahun.

"Kondisi seperti itu akhirnya berdampak pada waiting time kapal yang tinggiOtomatis sangat menghambat perkembangan angkutan laut dan perekonomian daerah, khususnya di Jatim dan kawasan Indonesia Timur," paparnya.

Dia menambahkan, APBS dapat dioptimalkan jika dilakukan pelebaran dan pendalaman alurIdealnya, lebar menjadi 150 meter dan kedalaman menjadi -13 meter LWSDengan demikian, lalu lintas kapal yang semula satu arah (one way) bisa menjadi dua arah (two way)Kapasitas dalam setahun pun bisa mencapai 58 ribu pergerakan kapal"Upaya itu juga dapat meningkatkan akses pergerakan kapal, sehingga memperkecil waiting time yang linier pada peningkatan perekonomian daerah," paparnya(gal/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Memprovokasi, Polisi Tahan Panglima FPI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler