Sebuah aplikasi baru bernama 'Backpicker' diluncurkan dan diharapkan membantu petani dan para pencari pekerja di bidang pertanian di negara bagian Victoria, Australia. Semasa musim panen buah dan sayur, petani membutuhkan banyak pekerja musiman Applikasi Backpicker ini akan mempertemukan pekerja backpacker dengan pemilik lahan Penggunaan teknologi ini berupaya untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja

 

BACA JUGA: Brutal, Polisi Australia Tendang Remaja Aborigin

Aplikasi ini dikembangkan oleh David Fevaleaki, seorang warga di Robinvale, yang terletak sekitar 470 km dari ibukota Victoria, Melbourne.

David sebelumnya pernah bekerja di lahan pertanian dan di bidang pertambangan.

BACA JUGA: Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd

Aplikasi ini akan menghubungkan antara pemilik lahan pertanian dengan para pekerja musiman yang biasa dikenal dengan nama 'backpacker'.

Sejauh ini sudah ribuan orang mengunduh aplikasi tersebut.

BACA JUGA: Keluarga Minta Kerusuhan Atas Nama George Floyd Dihentikan

David mengatakan ide mengembangkan aplikasi ini berawal dari pengalamannya yang mendapatkan status hukum pekerja musiman kadang menjadi masalah bagi mereka yang mau mempekerjakan.

"Semasa pendaftaran, pekerja harus memasukkan informasi sehingga pemilik pertanian mengetahui status visa mereka," kata David. Photo: Mantan pekerja tambang David Fevaleaki berharap app yang baru ini akan membantu lebih mudah menghubungkan backpacker dengan pemilik lahan. (Supplied: David Fevaleaki)

 

"Kita nantinya bisa melihat lowongan kerja secara live yang muncul, misalnya ada dua posisi di Mildura, ketika lowongan itu terisi, maka mereka akan menghilang dari peta."

Aplikasi ini akan dapat diakses seluruh petani di Australia, namun untuk sementara baru terkonsentrasi bagi kawasan pertanian di negara bagian Victoria.

Peter Muraca, seorang petani tanaman anggur di Robinvale mengatakan sudah mengunduh aplikasi tersebut dan mengatakan sangat berguna bagi petani yang ingin mengetahui terlebih dahulu mengenai para pekerja yang akan bekerja di tempat mereka.

"Kita sudah tahu semua hal mengenai mereka sebelum mereka mulai bekerja," kata Peter Muraca.

"Kita tahu berapa lama mereka akan berada di sini, daripada harus melatih mereka, kemudian mereka pindah, karena mereka tidak memberitahu kita sebelumnya, dan kita harus melatih yang lain lagi."

"Dengan aplikasi ini, mereka misalnya memberitahu akan bekerja selama 3 bulan, jadi kita tahu apa yang kita dapatkan selama 3 bulan tersebut." Photo: Salah satu pembuat app Backpicker ini David Fevaleaki pindah dari Tonga 26 tahun lalu dan pernah bekerja di perkebunan anggur. (ABC Rural: Emma Brown)

 

Peter mengatakan saat ini tidak ada aplikasi lain yang bisa digunakannya untuk mencari pekerja.

"Saya kira ini ide yang bagus," katanya.

"Sarana apa saja yang memungkinkan kita memiliki opsi lebih banyak adalah hal yang bagus." 'Membuat hidup lebih memudahkan'

Leon Rief seorang 'backpacker' yang berasal dari Berlin, Jerman, pertama kali datang ke Australia di tahun 2018 dan mengatakan aplikasi ini akan membuat para backpacker lebih mudah mendapatkan pekerjaan.

"Mendapatkan pekerjaan bukanlah hal mudah tanpa adanya kontak atau pengalaman kalau kita berada di sebuah negara asing," katanya.

"Saya menggunakan layanan seperti Seek, Craigslist dan Gumtree, namun sayangnya pengalaman saya buruk karena saya banyak mengalami penipuan."

"Di situ tidak ada keamanan bagi kedua belah pihak, jadi saya mengalami banyak masalah sebagai pekerja, dan mendengar banyak cerita dari pemilik pertanian mengenai kesulitan yang mereka hadapi dalam menemukan pekerja yang tepat."

"Dengan Backpicker, kedua belah pihak memiliki jaminan keamanan, dengan profil seorang pekerja yang bisa menunjukkan pengalaman kerja mereka sebelumnya."

Leon mengatakan aplikasi dengan fitur sederhana juga membantu para pekerja asing dan juga pemilik pertanian yang kebanyakan juga tidak memiliki pengetahuan soal teknologi yang canggih.

"Saya terkesan dengan bagusnya sistem yang ada ketika saya pertama kali mencobanya," katanya.

"Ini akan membuat hidup lebih memudahkan bagi pemilik lahan dan juga para pekerja." Photo: David Fevaleaki membuat Backpicker karena terinspirasi oleh pengalaman bekerja di pertanian di Victoria bersama teman dan sanak keluarganya. (Supplied: David Fevaleaki)

 

Dengan pembatasan terkait COVID-19 mulai dilonggarkan di seluruh Australia, sebagai salah seorang pembuat Backpicker, David berharap aplikasinya dapat membuat keadaan lebih baik bagi mereka yang sebelumnya kehilangan pekerjaan selama pandemi.

"Ini hanya sebuah alat lainnya bagi para pekerja guna bisa berhubungan dengan pemilik lahan pertanian," katanya.

"Dan kami akan mendengarkan masukan dari mereka."

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal

Berita Terkait