Saudara laki-laki George Floyd, Terrence telah menyerukan agar demo dan kerusuhan atas nama adiknya dihentikan. Ia mengatakan kerusakan yang dilakukan "tidak akan bisa membawa saudara laki-lakinya hidup kembali".

Terrence Floyd membuat pernyataan di Minneapolis, lokasi saat leher George Floyd diinjak dengan kaki oleh petugas polisi bernama Derek Chauvin.

BACA JUGA: Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal

George kemudian tewas karena mengaku tidak bisa bernapas.

"Mari hentikan. Mari kita lakukan ini dengan damai," kata Terrence.

BACA JUGA: Posting-an Donald Trump Bikin Karyawan Facebook Ngamuk, Semua Mogok Kerja

Ia memberikan pernyataan sekaligus meminta agar warga menggunakan suara mereka saat pemilihan umum untuk mengubah keadaan.

"Keluarga kami adalah keluarga yang damai. Kami semua pecinta Tuhan."

BACA JUGA: Trump Tuding Antifa Dalang Kerusuhan di Amerika, Siapa sih Mereka?

"Mari kita lakukan dengan cara lain. Mari kita berhenti mengatakan suara kita tidak penting, dan mulai memberikan suara,"

"Tidak saja memberikan suara untuk pemilihan presiden, juga untuk pemilihan awal, memilih untuk semuanya,"

"Ajari diri sendiri. Jangan menunggu sampai seseorang meminta untuk memilihnya. Ajari diri sendiri dan pilih dengan calon anda sendiri," kata Terrence lagi.

Setelah itu massa yang hadir berteriak "Siapa namanya? George Floyd!" dan "Satu ditahan, ada tiga lagi!"merujuk kepada empat petugas polisi yang terlibat dalam penahanan George Floyd.

Anggota polisi, Derek Chauvin, dikenai tuduhan melakukan pembunuhan, namun para pengunjuk rasa mendesak yang lainnya dikenai dakwaan juga.

Keempat petugas polisi tersebut sebelumnya sudah dipecat. Tewasnya George adalah kasus pembunuhan

Kematian George Floyd dinyatakan sebagai tindak pembunuhan, demikian kesimpulan dokter resmi yang menyatakan kematian di Hennepin County di Minneapolis.

Laporan resmi yang diterbitkan hari Senin menyebutkan kematian George disebutkan oleh "berhentinya detak jatung ketika sedang ditahan secara fisik oleh petugas polisi".

Pengacara atas nama keluarga Floyd ini meminta agar Derek Chauvin dikenai tuduhan lebih berat, yaitu pembunuhan tingkat pertama dan kepada tiga petugas polisi lainnya.

Sebelumnya, Derek sudah dikenai tuduhan pembunuhan tingkat ketiga. Presiden Trump ancam kerahkan militer Photo: Unjuk rasa masih berlangsung di hari keenam tewasnya George Floyd dan kejadian di atas adalah di New York. (AP: Wong Maye-E)

 

Kerusuhan dan unjuk rasa yang terus berlanjut membuat Presiden Donald Trump mengancam akan mengerahkan militer, jika gubernur negara bagian tidak bisa menguasai keadaan.

Presiden Trump mengatakan warga memiliki hak untuk melakukan unjuk rasa berkenaan dengan tewasnya George Floy, namun ia mengatakan Amerika Serikat sekarang sedang dikuasai 'anarkis profesional, massa kekerasan, perusuh, kriminal, Antifa dan yang lainnya.

"Kita tidak bisa mengizinkan hak para pengunjuk rasa damai ini dikalahkan oleh massa yang marah,'

"Ini bukan tindakan unjuk rasa damai. Ini adalah tindakan teror domestik."

Presiden Trump mengatakan dia 'sangat mendesak' semua gubernur negara bagian menurunkan 'National Guards' untuk menguasai jalan-jalan di kota mereka.

"Bila sebuah kota atau negara bagian menolak mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan nyawa atau harta milik warga mereka, maka saya akan menurunkan tentara agar dengan cepat menyelesaikan masalah mereka,"

Presiden Trump juga sudah menerapkan jam malam mulai pukul 19:00 di ibukota Washington DC, yang ia sebut sebagai kota yang sudah "dijarah, dirusak, dan properti banyak yang rusak". Photo: Presiden Donald Trump memegang Bible ketika mengunjungi Gereja St John's di dekat Gedung Putih yang rusak terbakar dalam protes malam sebelumnya.

 

Setelah mengadakan jumpa pers di Gedung Putih, Presiden Trump berjalan kaki ke Gereja St John's yang berada di sebelah Gedung Putih, yang malam sebelumnya dibakar para pengunjuk rasa.

Ketika ditanya pendapatnya ketika berdiri di luar gereja sambil memegang Kitab Suci (Bible), Trump mengatakan "Kita memiliki negara besar, itulah pemikiran saya. Negara terbesar di seluruh dunia".

"Tidak akan diperlukan waktu yang sama untuk melihat apa yang terjadi, ini akan kembali. Ini akan kembali dengan kuat, lebih besar dari sebelumnya." Sudah lebih dari 5.600 orang ditahan

Kantor berita 'Associated Press' sudah mencatat jumlah penahanan yang terjadi sejak protes dimulai minggu lalu.

Sampai Senin malam waktu setempat, paling sedikit 5.600 orang telah ditahan.

Di Minneapolis, kota dimana George Floyd meninggal, lebih dari 155 orang ditahan.

Penahanan warga banyak terjadi di kota New York, dengan 800 orang ditahan dan lebih dari 900 orang di Los Angeles.

Presiden Trump mengatakan kelompok anti fasis Antifa menjadi 'pelaku utama' kerusuhan.

"Mereka yang mengancam warga yang tidak bersalah, dan merusak properti akan ditahan dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.

"Saya ingin memperingatkan kepada para pengorganisir teror ini bahwa anda akan menghadapi hukuman penjara lama. Ini termausk Antifa dan yang lainnya yang menjadi pelaku utama kekerasan."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chicago Masih Mencekam, Wali Kota Terpaksa Lakukan Ini

Berita Terkait