Aplikasi Wardes, Cara Cepat Membangkitkan Ekonomi Desa dan Kota

Minggu, 02 Februari 2020 – 02:53 WIB
Aaron Munir, penggagas Rumah Sahabat Desa dan aplikasi Wardes. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Rumah Sahabat Desa, sebuah wadah kolaborasi kehidupan kota dengan pedesaan dalam bidang literasi keuangan dan pemberdayaan ekonomi baru-baru ini memperkenalkan aplikasi Warung Desa.

Aplikasi tersebut dibuat untuk memudahkan transaksi pembelian dan perbankan mikro oleh dan untuk masyarakat.

BACA JUGA: Mendikbud Nadiem Ingin Mahasiswa Tangani Proyek di Desa

Aaron Munir, penggagas Rumah Sahabat Desa mengungkap aplikasi itu dibuat untuk menghubungkan desa dengan kota dalam bingkai teknologi.

Menurut dia, aplikasi Warung Desa atau yang akrab disebut Wardes bisa digunakan untuk berbagai kegiatan menunjang perekonomian sekaligus memudahkan kegiatan sehari-hari masyarakat sesuai program OJK dan Bank Indonesia.

BACA JUGA: Ingin Kejar Ekonomi Singapura, Jokowi Minta Perbankan Sasar Desa

“Kami kenalkan aplikasi ini dari Yogyakarta untuk Indonesia. Wardes ini bisa digunakan untuk berbagai kegiatan sehari-hari masyarakat misalnya transaksi beli pulsa, paket data, listrik, BPJS, PDAM sampai voucher game. Tak hanya itu, aplikasi Wardes ini bisa digunakan untuk transaksi perbankan mulai transfer ke bank hingga asuransi mikro,” kata Aaron usai peluncuran.

Menurut Aaron, aplikasi Wardes akan dikembangkan lagi mengarah jadi market place yang bisa menghubungkan desa dan kota.

Produk hasil masyarakat desa diberi ruang untuk bisa dijual ke kota juga sebaliknya.

“Jadi masyarakat desa bisa menjual hasil produk ke kota dan sebaliknya. Harapannya perekonomian semakin dinamis, seolah tidak ada jarak begitu antara masyarakat di manapun berada,” ungkapnya lagi.

Di tahun 2020 ini Rumah Sahabat Desa menargetkan bisa menarik 20 ribu agen untuk menjalankan Wardes di 23 kabupaten seluruh Indonesia.

Di antaranya Kuningan, Cirebon, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, Banjar, Grobogan, Gunung Kidul, Demak, Jepara, Kudus, Wonogiri, Pati, Rembang, Garut, Sumedang, Kabupaten Bandung, Karanganyar, Sukoharjo, Ngawi hingga lndramayu.

“Total transasksi yang kami targetkan juga tidak main-main sampai 12 juta transaksi. Kami ingin membawa kemudahan kegiatan ekonomi ke daerah rural yang sudah dirasakan masyarakat urban,” pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler