Apresiasi Mendikbud untuk Gubernur Anies Baswedan soal Pengutamaan Bahasa Indonesia di Kota Tua

Rabu, 09 September 2020 – 15:10 WIB
Pengunjung memadati Kota Tua di Museum Fatahillah, Jakarta, Senin (25/12). Kota Tua menjadi favorit warga Jakarta untuk mengisi libur Natal selain murah, terjangkau dan memiliki nilai edukatif dan historis. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menetapkan Kota Tua Jakarta sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik.

Kota Tua Jakarta merupakan salah satu ikon di ibu kota negara yang menghadirkan eksotisme masa lalu pada zaman kekinian.

BACA JUGA: Taufik Gerindra Nilai Anak Buah Anies Tidak Becus Menata PKL Kota Tua

"Penetapan ini merupakan contoh baik dari upaya gotong royong untuk menjaga dan merawat penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat luas," kata Nadiem saat menetapkan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik secara virtual, Rabu (9/9).

Nadiem juga mengapresiasi sikap responsif Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Nadiem, Gubernur ke-17 DKI itu sangat mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menempatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nomor satu di tanah air.

BACA JUGA: Tara Adia Didatangi Arwah Noni Belanda di Kawasan Kota Tua

"Saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan yang telah mendukung terwujudnya kawasan Kota Tua sebagai kawasan praktik baik pengutamaan bahasa negara," terangnya.

Namun, lanjut Nadiem Makarim, upaya itu tidak boleh berhenti. Hal yang juga penting ialah semangat mewujudkan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan maupun Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia.

BACA JUGA: Dulu Hanung Pernah Dipalak di Kota Tua Semarang, Sekarang Berdecak Kagum

"Merupakan tugas kita sebagai anak bangsa untuk terus membangun semangat ini dan memastikan agar bahasa negara selalu hadir dan tumbuh di tengah perkembangan berbagai bahasa lain yang semakin pesat," tegasnya.

Mas Menteri -panggilan beken Nadiem- juga mengatakan, Kota Tua Jakarta merupakan situs sejarah yang mengantarkan DKI tumbuh sampai saat ini. Menurutnya, Kota Tua Jakarta bukan hanya sebagai ikon bersejarah dan tempat rekreasi, tetapi juga menjadi wahana edukasi bagi masyarakat dalam bebahasa.

"Kawasan Kota Tua dapat menjadi contoh bentuk pembinaan pada kawasan lain yang menjadi ikon DKI Jakarta serta masyarakat Jakarta yang sangat heterogen. Semoga upaya ini menjadi langkah nyata kita dalam merawat dan menjaga bahasa Indonesia," pungkasnya.(esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler