jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyoroti kondisi jalan protokol di Kawasan Wisata Kota Tua yang semrawut. Kesemrawutan itu akibat banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di ruas jalan.
"Harusnya diawasi dong, kan mereka akan ditata, tapi kalau sudah masuk ke jalanan kan gak boleh," kata Mohamad Taufik saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/11).
BACA JUGA: Anak Buah Anies Sebut Pejalan Kaki Butuh PKL di Trotoar
Kendati pengawasan tersebut dijalankan langsung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), politikus Partai Gerindra tersebut menekankan perlunya ada kerja sama antardinas.
???????
Yakni Satpol PP dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta sebagai pengelola Kawasan Kota Tua serta Dinas UMKM. "Harus ditata karena kan ini untuk pariwisata. Kalau teratur dan bersih wisatawan juga pasti lebih banyak," kata Taufik.
Dari pantauan di lapangan, akibat banyaknya PKL di badan jalan, akses pejalan kaki terganggu dan kemacetan tak terhindarkan di kawasan tersebut.
BACA JUGA: Anak Buah Anies Merasa Sukses Tertibkan PKL di Area Car Free Day
Sejatinya penataan PKL di Kawasan Kota Tua direncanakan selesai pada November 2019. Namun hingga kini masih belum terlihat penataan apapun di kawasan tersebut.
???????
Malahan PKL menguasai beberapa ruas jalanan di satu bagian Kota Tua yang sejatinya merupakan jalan untuk kendaraan bermotor. Aktivitas jual-beli antara pedagang dan wisatawan kerap mengganggu akses jalan. Para pejalan kaki harus berdesak-desakan hanya untuk bisa melintas. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: PKL di Jalan Raya Cileungsi Diperas Oknum Preman
Redaktur & Reporter : Adil