JAKARTA - Kusnan Rahmin, Presiden Direktur Asia Pacific Resources International Holding Limited (APRIL) Indonesia yang mengoperasikan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengatakan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berbasiskan industri rendah karbon dapat menjadi penggerak roda perekonomian di Indonesia.
Menurut Kusnan, pihaknya telah menerapkan Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari sejak perusahaan beroperasi. “Bahkan komitmen ini telah ditingkatkan dengan dideklarasikannya Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari pada Januari 2014 ," kata Kusnan di acara Indogreen Expo ke 6 di Jakarta Convention Centre Jakarta, Jumat (11/4).
Kusnan menjelaskan, industri rendah karbon akan menjamin keberlanjutan perlindungan atas Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value Forests/HCVF) di Provinsi Riau. Pada 2005, APRIL telah menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mengidentifikasi dan melindungi hutan bernilai konservasi tinggi.
Saat ini, APRIL dan pemasok jangka panjangnya telah melestarikan lebih dari 250.000 hektar hutan bernilai konservasi tinggi yang ditunjuk oleh penilai independen. “Perusahaan juga akan melipatgandakan luas program restorasi hutan menjadi 40.000 hektar. Kami mengupayakan agar luas area konservasi sama dengan luas area hutan tanaman yang dikelola oleh APRIL," ujar Kusnan.
Kusnan menambahkan, pihaknya akan memperluas program restorasi hutan yang telah dimulai sejak Mei 2013, yaitu Restorasi Ekosistem Riau (RER). RER adalah sebuah program restorasi dengan komitmen senilai $17 juta untuk jangka waktu 10 tahun guna memperbaharui 20.265 hektar lahan hutan yang sebelumnya terdegradasi di Semenanjung Kampar, Sumatera.
BACA JUGA: BPJS Kesehatan Hadapi Empat Tantangan
“Kami juga akan merestorasi 21.000 hektar area baru di Pulau Padang, Sumatera untuk program restorasi ekosistem," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: 20 Berkas Pidana Pemilu Masuk Meja Jaksa Agung
BACA JUGA: KPK Temukan 100 Bangunan dan Tanah Diduga Milik Wawan
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Bantah Sudah Dipinang NasDem jadi Cawapres
Redaktur : Tim Redaksi