jpnn.com, JAKARTA - Sosialisasi mengenai profil risiko dan manfaat produk tembakau alternatif kepada publik harus dilakukan secara masif menggunakan data-data yang bersumber dari kajian ilmiah.
Hal ini perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mencegah semakin meluasnya misinformasi terhadap produk tembakau alternatif.
BACA JUGA: Lewat Cara Ini Kredit Pintar Dukung Akses Keuangan Merata di FinExpo 2023
Sekretaris Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Garindra Kartasasmita, mengatakan sosialisasi produk tembakau alternatif perlu diupayakan pemerintah sebagai solusi bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaan merokok.
Upaya ini sekaligus untuk menekan angka penyakit yang diakibatkan konsumsi rokok.
BACA JUGA: Baseus Luncurkan Aksesoris Pendukung iPhone 15, Eksklusif Hanya di Shopee & Tokopedia
Dia juga menyampaikan, pihaknya konsisten melakukan sosialisasi tentang produk tembakau alternatif selama ini.
“Kami terus melakukan edukasi melalui media online dan media sosial menggunakan penelitian-penelitian ilmiah yang dilakukan di dalam dan luar negeri,” jelas Garindra.
BACA JUGA: Aturan Tembakau di RPP Kesehatan Dinilai Merugikan Petani
Terpisah, Dokter Spesialis Onkologi di Hospital Central de la Defensa Gómez Ulla, Spanyol, Dr. Fernando Bueno menuturkan ilmu pengetahuan dan kajian ilmiah harus dijadikan landasan utama dalam melakukan sosialisai produk tembakau alternatif kepada perokok dewasa.
Nantinya, perokok dewasa akan mengetahui informasi yang akurat tentang pemanfaatan produk tersebut.
“Informasi mengenai produk tembakau alternatif harus didasarkan pada argumen ilmiah dan data klinis, tidak sekadar opini dan respons emosional. Pendekatan ini adalah salah satu cara mengedukasi perokok dewasa untuk mencapai kualitas kesehatan yang lebih baik,” jelas Dr. Fernando.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada