jpnn.com, JAKARTA - Danone Indonesia, melalui AQUA Klaten membina bank sampah di beberapa desa di Klaten sebagai sarana pengembangan masyarakat sekitar kawasan industri dengan tujuan peningkatan perekonomian setempat.
Danone Indonesia dalam siaran persnya yang diterima Jumat (17/11) upaya itu terbukti berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar.
BACA JUGA: Wasekjen MUI Sebut Tak Pernah Mengajak Boikot Produk Danone Aqua
Ketua bank sampah Rukun Santoso Sriyono mengatakan fokus pengolahan sampah dan menghasilkan kerajinan tangan atau unit kreasi.
Menurutnya, masyarakat menjual sampah yang sudah dipilah kepada Bank Sampah yang kemudian akan mengolahnya menjadi sebuah kreasi.
BACA JUGA: Cegah Anemia pada Remaja, Danone Gandeng 1.700 Pelajar Jadi Duta Generasi Sehat Indonesia
“Selain membuat lingkungan bersih dan sehat, kami juga menambah kesejahteraan masyarakat karena memberdayakan ibu-ibu lansia gunting-gunting sampah hasil olahan untuk isian tas laptop, tas gendong, tas ransel, dan berbagai macam dompet,” tuturnya.
Pria yang tinggal di pinggiran Sungai Pusur di Karanglo, Polanharjo, Klaten itu mengatakan hasil-hasil kreasi dari sampah-sampah olahan itu sudah diekspor hingga ke mancanegara seperti Belanda, Prancis, Swedia, dan India.
“Dari Kedutaan Inggris juga pernah membeli langsung ke sini,” ungkapnya.
Dengan keberadaan Bank Sampah ini, lanjutnya, sampah-sampah masyarakat juga tidak dibuang lagi ke Sungai Pusur.
“Setiap tahunnya, omset bank sampah selalu meningkat sekitar 30-40 persen. Hal itu menunjukkan masyarakat sekitar program mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi,” ujarnya.
Untuk mendukung kegiatan bank sampah ini, Pabrik Aqua Klaten memberikan bantuan berupa satu buah sepeda roda tiga, dua mesin jahit, satu tempat pemilahan sampah, dan satu joglo tempat melatih membuat kerajinan dari sampah para tamu yang datang.
“Kami juga menerima pelatihan untuk sekolah-sekolah, ibu-ibu PKK, anak PAUD hingga mahasiswa yang ingin belajar ke tempat kami,” katanya.
Hal senada diutarakan Iswadi yang merupakan ketua bank sampah Margo Saras. Dia mengatakan program bank sampah ini mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat Polanharjo.
Iswadi menyebut program ini mampu mengubah pola pikir dan pola hidup masyarakat menjadi lebih bersih dan peduli pada pengolahan limbah dan sampah.
Selain itu, bank sampah Margo Saras juga menjadi program percontohan bagi bank sampah dari desa lain.
"Karena, manajemen dan pengelolaan sampah di sini lebih lengkap, sehingga banyak warga dari desa lain bergabung menjadi nasabah di bank sampah Margo Saras,” ucapnya.
Adapun program pelestarian lingkungan lainnya yang dilakukan oleh CSR Danone Aqua di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah adalah Water Sanitation and Hygiene (WASH).
Program ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur yang bertujuan untuk melestarikan air tanah, sehingga kebutuhan masyarakat akan air tetap terpenuhi meskipun berada di sekitar perusahaan.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul