jpnn.com, BEKASI - Salah satu pelaku penggeroyokan hingga menyebabkan nyawa temannya melayang, AR, mengaku tidak sadar saat menikam temannya dengan kalung tanduk rusa yang setiap hari dia pakai.
“Enggak sadar. Saya ada pengaruh (obat). Kesal sama korban. Saya diadu domba katanya mau mukulin Aji. Padahal saya enggak pernah bilang begitu,” jelas AR asal Sumedang.
BACA JUGA: 4 Anak Punk Keroyok Teman Hingga Tewas
Dia mengaku tak mengajak teman lain yang lebih muda untuk ikut memukul korban W. Melainkan atas inisiatif masing-masing karena mempunyi kekesalan juga terhadap korban.
Korban W terhitung termasuk baru di kelompok AR. Empat orang di kelompok AR berasal dari Sumedang dan satu dari Cariu, Bogor. Sementara korban berasal dari Gunungputri, Bogor.
BACA JUGA: Lihat Nih, Belasan Anak Punk Bekasi Dijemur Satpol PP
Di kelompoknya AR termasuk dituakan, karena dari segi usia AR paling tua dibandingkan anggota lain yang baru 14-16 tahun.
“Dia juga kalau mabok enggak sopan. Suka teriak-teriak,” katanya anak punk yang biasa beredar di Sukadami itu.
BACA JUGA: Kronologis Siswi SMP Diperkosa Kenalan di Facebook
AR mengakui, sebelum menggeroyok korban dia mengonsumsi tramadol. Mereka beli secara patungan, tiap orang Rp 5.000.
AR terancam Pasal 170 Ayat 2 dan 3 dengan ancam di atas lima tahun penjara. Polisi masih mengejar D yang kini memburon.
Tiga tersangka lain masih di bawah umur, sehingga penindakannya sesuai ketentuan yang berlaku. (dam/gob)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meresahkan Pengendara, Belasan Anak Punk Terjaring Razia
Redaktur & Reporter : Yessy