jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait menyatakan apresiasi terhadap hasil survei Poltracking Institute yang menilai Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tidak ideal lagi untuk memimpin partai banteng.
"Kita hargai semua hasil survei. Tapi PDIP punya mekanisme dan ideologi sendiri dalam menentukan pilihan terhadap pimpinannya," kata Maruarar Sirait, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (23/3).
BACA JUGA: Calo SIM Bakal Klimpungan
Menurut pria yang akrab disapa Ara ini, kesepakatan untuk menetapkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP melalui forum tertinggi partai dengan alasan hanya Megawati yang bisa menyatukan semua kader, di samping kenegarawanannya. "Faktanya, Ibu Mega dalam kongres di Bali dipercaya jadi calon presiden, tapi Ibu Mega menyerahkan ke Mas Jokowi," ungkapnya.
Tapi lanjutnya, lihat partai lainnya yang sering mengalami goncangan internal setelah melakukan forum tertingginya, selalu diiringi dengan keributan.
BACA JUGA: PDIP Digoyang Survei, Ara Sirait: Kami Tak Mau Seperti Golkar dan PPP
"Salah satu yang dikhawatirkan saat ini, kalau kader tidak kompak, akan mudah diadu-domba. Survei sah-sah saja. Saya tidak mau menuduh siapapun, tapi saya katakan kita harus bersatu. Mas Jokowi dan Ibu Mega baik-baik saja," imbuhnya.
Ara menambahkan, kongres April mendatang adalah forum tertinggi partai. Kader hanya akan membicarakan sikap partai dan struktur organisasi guna menyongsong masa depan yang lebih baik. Soal ketua umum sudah final tanpa mengabaikan proses.
BACA JUGA: Pulang Dari San Fransisco, Ini Oleh-Oleh Menteri Susi
"Untuk jadi ketua umum di PDIP tidak bisa instan. Ibu Mega kan juga sudah punya proses panjang sehingga Kita jadi partai yang kompak," pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan KPK tak Hadiri Sidang Praperadilan si Ngeri-ngeri Sedap
Redaktur : Tim Redaksi