Arab Saudi Beli Senjata Amerika Senilai Rp 215,6 T

Sabtu, 01 Desember 2018 – 02:54 WIB
Presiden AS Donald Trump dan Pangeran Mohammed bin Salman memamerkan senjata-senjata yang dibeli Arab Saudi kepada wartawan. Foto: AP

jpnn.com, WASHINGTON - Senat Amerika Serikat (AS) kalah cepat. Rabu (28/11) mereka menyetujui mosi bipartisan untuk menarik dukungan AS dalam Perang Yaman.

Pada hari yang sama, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa Arab Saudi membeli 44 sistem pertahanan antimisil balistik Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

BACA JUGA: NASA Kembali Mendarat di Mars, Targetkan 2030 Kirim Manusia

"Kesepakatan THAAD itu didiskusikan sejak Desember 2016 dan kini telah tuntas," terang seorang pejabat Deplu AS sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (29/11).

Menurut dia, Washington dan Riyadh bahkan sudah meneken dokumen penawaran dan penerimaan pada Senin (26/11).

BACA JUGA: Invasi Kpop Sukses Taklukkan Amerika, Apa Rahasianya?

Pengumuman tersebut muncul saat Senat sepakat angkat kaki dari Yaman. Namun, pembahasan terperinci tentang kesepakatan itu baru dilakukan pekan depan. Penghentian penjualan senjata ke Saudi bakal menjadi salah satu topik bahasan utama.

Sayang, Gedung Putih bergerak lebih cepat daripada Senat. Lobi agresif rezim Trump membuat Saudi menyepakati kontrak senilai USD 15 miliar (sekitar Rp 215,6 triliun) itu.

BACA JUGA: Bela Khashoggi, Negara Eropa Batal Jual Senjata ke Saudi

Rabu itu, 63 di antara 100 senator menyetujui mosi agar AS tak lagi mencampuri perang di Yaman. Juga, tidak lagi mendukung koalisi Saudi.

"Sudah waktunya mengirim pesan ke Saudi atas pelanggaran HAM dan bencana kemanusiaan luar biasa yang mereka ciptakan di Yaman," tegas Senator Bob Menendez dari Partai Demokrat kepada BBC. (sha/c22/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kegilaan Black Friday, Warga AS Habiskan Rp 25,4 T


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler