jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah RI membantah kecolongan lagi dengan adanya eksekusi mati terhadap warga Indonesia (WNI) di Arab Saudi, Karni binti medi Tarsim. Buruh migran asal Brebes, Jawa Tengah itu dieksekusi mati pada Kamis (16/4) pukul 10:00 waktu Arab Saudi tanpa notifikasi atau pemberitahuan resmi dari otoritas di negeri kerajaan itu.
Eksekusi atas Karni hanya selisih dua hari dari Siti Zainab, TKI asal Madura yang juga dipancung pada Selasa (14/4) lalu. Eksekusi atas Zaenab juga tanpa didahului notifikasi.
BACA JUGA: WNI Dieksekusi Lagi Tanpa Informasi, Kemlu Panggil Dubes Arab Saudi
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir, pemerintah sejak awal sudah tahu kasus Siti Zaenab dan Karni bin Medi Tarsim telah diputus in-kracht oleh pengadilan di Arab Saudi pada 2013. Mereka divonis hukuman mati karena membunuh.
"Kami tidak kecolongan, kami mengetahui ini akan terjadi dari sejak awal tahun. Yang kami sesalkan adalah bahwa kami tidak diberi notifikasi soal waktu dan tempat eksekusi," ujar Armanatha yang akrab disapa Tata di kantornya, Jakarta (16/4).
BACA JUGA: Diam-Diam, Arab Saudi Eksekusi Satu WNI Lagi
Pemerintah Indonesia, lanjut Tata, memahami bahwa aturan hukum yang berlaku di Arab Saudi tidak mewajibkan untuk memberi notifikasi. Hanya saja, ia tetap menyesalkan pemerintahan di negeri kaya minyak itu karena tidak mengedepankan etika hubungan internasional dengan Indonesia.
Keluarga WNI terpidana mati maupun Pemerintah RI, kata dia, seharusnya mendapat notifikasi mengenai eksekusi mati itu. Saat ini, tutur Tata, Kemlu berusaha mencari solusi secara bilateral agar pihak Arab Saudi bisa melaksanakan etika hubungan internasional dengan memberi informasi jika ada WNI bermasalah di salah satu negeri di Timur Tengah itu.
BACA JUGA: Kemlu Pastikan Insiden F-16 Tak Ganggu Penyelenggaraan KAA
"Kami akan segera mencari solusinya terkait hal-hal seperti ini (notifikasi)," tandas Tata.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rela Tinggalkan Pekerjaan, Mencari Pacarnya yang Berusia 62 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi