jpnn.com, JAKARTA - Kerajaan Arab Saudi menghentikan sementara kunjungan Jemaah umrah Indonesia terkait epidemic virus corona atau Covid-19.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad menyatakan Kerajaan Arab Saudi tentu sudah melakukan kajian mendalam terhadap penghentian tersebut.
BACA JUGA: Arab Saudi Hentikan Aktivitas Umrah, DPR Tawarkan Dua Opsi
Wakil ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu meyakini bahwa penghentian sementara itu tentu untuk kebaikan semua.
“Tentunya larangan itu mungkin sudah dikaji secara mendalam oleh Pemerintah Arab Saudi untuk kebaikan semua pihak tentunya. Oleh karena itu, menurut saya ya, itu alasan yang beralasan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/2).
BACA JUGA: Pengusaha Travel Umrah Pertanyakan Biaya yang Sudah Dikeluarkan
Menurut Dasco, larangan itu juga bersifat sementara. Karena itu, ia menyatakan bahwa mau atau tidak mau, kebijakan Kerajaan Arab Saudi itu harus diikuti. “Ya mau tidak mau kita harus ikuti dulu. Sementara waktu kan, itu. Dan itu larangan juga sementara waktu,” jelas Dasco lagi.
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo meminta pemerintah Arab Saudi mengkaji ulang kebijakan menghentikan sementara kunjungan Jemaah umrah Indonesia, karena persoalan wabah virus corona atau Covid-19. Penghentian itu dimulai Kamis 27 Februari 2020.
BACA JUGA: Mahfud MD pun Urung Umrah
Permintaan itu disampaikan Bambang kepada Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah Al Alam Al Islami), H.E. Mr. Sheikh Mohammed bin Abdulkarim Al Issa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/2).
Bamsoet berharap Sheikh Mohammed menyampaikan permintaan Indonesia kepada Pemerintah Arab Saudi, agar mengkaji ulang penghentian sementara kunjungan jemaah umrah tersebut.
“Saya berharap beliau menyampaikan kepada Pemerintah Arab Saudi untuk mempertimbangkan kembali kebijakan penghentian sementara penerimaan jemaah umrah dari Indonesia,” kata Bambang didampingi Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid bersma Sheikh Mohammed dalam jumpa pers usai Seminar Internasional bertajuk "Beragama yang Harmonis dan Konstruktif yang menguatkan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/2).(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy