jpnn.com, BALI - Hard Rock Hotel Bali, didukung oleh Elizabeth International dan produsen arak lokal menyelenggarakan Arak Fest di Hall of Fame.
Acara itu bertujuan menggali lebih dalam kekayaan sejarah dan evolusi minuman tradisional beralkohol Bali, arak semakin banyak bermetamorfosis.
BACA JUGA: Polda Bali-Unud Manfaatkan Arak Bali Jadi Disinfektan dan Hand Sanitizer
Selain itu, acara ini bertujuan mendidik calon pelaku bisnis perhotelan muda tentang nilai arak bersertifikat, menekankan bagaimana produk tersebut terdaftar, dan dapat bersaing dengan minuman beralkohol impor lain.
Memberikan wawasan kepada generasi muda tentang arak sebagai warisan budaya takbenda.
BACA JUGA: Gubernur Wayan Koster Mau Legalkan Arak Bali, Ini Alasannya
Sekaligus mendorong masyarakat memilih perusahaan arak berizin yang mengedepankan kualitas dan keaslian.
Terlebih dari soal kualitas dan keaslian, membeli arak dari produsen lokal berlisensi dan bersertifikat juga artinya mendukung mata pencaharian petani skala kecil di Bali.
BACA JUGA: Bermodal Arak Bali, Perkosa Turis Habis Mandi
Diketahui, arak dibuat dari getah bunga kelapa atau beras yang difermentasi, menghasilkan kadar alkohol bervariasi, mulai dari 15% hingga 50%.
Arak memainkan fungsi budaya penting dalam masyarakat Bali, baik dalam aspek keagamaan dan sosial.
Sebanyak 200 mahasiswa undangan hadir menerima wawasan dari pakar minuman Arak Bali.
Sejumlah produsen Arak Bali juga menampilkan beberapa demonstrasi dan penampilan mixologist Borti Jessika.
Penonton juga diperkenalkan dengan merek arak bersertifikat lain, seperti Budi Pekerti, Palwana Salaka Ning, Sajeng Petala dan Iwak Arumeri.
Pada hari yang sama, Hard Rock Hotel Bali meluncurkan Seri Arak yang dibuat dari sumber terbaik di pulau tersebut.
Sejalan dengan program keberlanjutan hotel, Seri Arak di Hard Rock Hotel Bali menampilkan kekayaan warisan budaya dan keahlian minuman tradisional beralkohol Bali. (mcr31/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manjakan Tamu, Yanâs House Hotel Bali Siapkan Tema Kamar Unik
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah