BACA JUGA: Polisi Janji Netral di Pemilu 2009
NNT) di Hotel JW Marriott Jakarta, Rabu (10/12) berlangsung tertutup dan dijaga dengan superketat dari petugas hotel setempatBACA JUGA: Pembatasan Usia Jemaah Haji Langgar UU
Terkecuali bagi pihak-pihak yang memang telah mendapatkan undangan untuk menghadiri sidang tersebut''Memang di sini (di lantai lima, Red) ada sidang arbitrase Newmont, tapi bersifat sangat rahasia
BACA JUGA: Korupsi Simbol Kegagalan Reformasi
Sesuai permintaan dari pihak penyelenggara, kami diminta untuk tak memberikan ada pihak luar termasuk wartawan yang mengikuti sidang arbitrase iniJadi, kami minta mas lebih baik tunggu aja di lobi,'' kata petugas hotel tersebut sembari mempersilakan JPNN untuk segera turun lewat lift.Sidang arbitrase dibuka tepat pukul 09.00 WIB dengan menghadirkan beberapa orang saksi, baik dari unsur Pemerintah Pusat (Pempus), Pemprop NTB serta Pemkab SumbawaData yang berhasil dihimpun JPNN di Hotel JW Marriott, dari unsur Pempus hadir beberapa staf pada Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional (BKPMN)Sedangkan dari unsur Pemprop NTB, hadir mantan Gubernur NTB HL Serinata, dari unsur Pemkab Sumbawa hadir Ketua DPRD Sumbawa Muhammad Amin SH dan Kepala Perusahaan Daerah (Perusda) Kabupaten Sumbawa Drs Zainal Arifin.
Saksi dari unsur Pemprop NTB dalam hal ini mantan Gubernur NTB HL Serinata tiba di ruang sidang di lantai lima sekitar pukul 08.55 WIBSementara Ketua DPRD Sumbawa Muhammad Amin SH dan Kepala Perusda Kabupaten Sumbawa Zainal Arifin tiba di lobi hotel sekitar pukul 13.15 WIB.
Sayangnya, ketika JPNN menghampirinya dan meminta komentarnya terkait sidang arbitrase ini, kedua pejabat itu enggan berkomentar''Nanti aja ya setelah selesai sidang ini,'' kata Muhammad Amin singkat sembari melangkahkan kakinya menuju lift untuk naik ke lantai lima.
Karena ingin mengetahui bagaimana hasil sidang arbitrase ini, JPNN pun memutuskan diri untuk menunggu hingga selesai sidang tersebutSidang sebenarnya berlangsung hingga pukul 17.00 WIBNamun, hingga pukul 18.00 WIB, JPNN tak berhasil mewawancarai satu pihak punBahkan, Serinata yang ditunggu-tunggu di lobi hotel, juga sama sekali tak nongolKonon informasinya, tersangka korupsi APBD NTB 2001-2003 ini nginap langsung di hotel setempatSayangnya, JPNN kembali mendapatkan kegagalan dari petugas resepsionis ketika menanyakan kamar berapa Serinata menginap.
Begitu pula dengan Muhammad Amin SH, orang nomor satu di lembaga legislatif Kabupaten Sumbawa ini juga menghilang dari lokasiPadahal, sebelumnya yang bersangkutan sempat janji untuk diwawancarai.
Begitu tertutupnya sidang ini, semua orang yang berada di luar ruang sidang tidak bersedia untuk memberikan informasiBahkan, petugas resepsionis yang mencatat nama tamu undangan yang datang, juga sama sekali menutup akses informasi tentang siapa saja yang menghadiri sidang artbitrase itu.
Begitu pula dengan informasi keberadaan ruang sidang, dari lobi hotel JW Marriott sampai lantai lima, papan pengumuman tempat berlangsungnya persidangan sama sekali tidak dicantumkan oleh pihak managemen hotel''Sengaja tidak dicantumkan, karena sidang ini tertutup dan dianggap rahasia,'' jelas salah seorang petugas hotel yang tak mau menyebutkan identitasnya.
Sementara di luar proses persidangan, sekitar pukul 12.05 WIB terlihat salah seorang anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) NTB Fahri Hamzah juga terlihat memasuki lobi hotel JW Marriott dan langsung menuju liftTidak diketahui secara pasti apa tujuan anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berada di Hotel JW Marriott yang bertepatan dengan pelaksanaan sidang arbitrase.
Ketatnya penjagaan terhadap proses sidang itu, terlihat dari sigapnya petugas hotel dalam mengamati gerak-gerik orang-orang yang masuk ke hotel, termasuk wartawan yang duduk di kursi lobi hotelMereka terus saja mengamati gerak-gerik wartawan, bahkan tak segan-segan duduk di kursi dekat wartawan.
Manager Publik Relation PT NNT yang sempat dihubungi JPNN via ponsel Kassan Mulyono juga enggan memberikan keterangan''Maaf Pak Rasyid kami tak bisa memberikan keterangan tentang hal ini,'' kata Kassan Mulyono melalui SMS yang dikirim ke ponsel JPNN.(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Haram, Menservis Pejabat Pusat
Redaktur : Tim Redaksi