jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko menginginkan adanya area khusus di bandara bagi jemaah haji dan umrah.
Menurut anggota Fraksi PKB itu, keberadaan area khusus tersebut sangat penting karena kebutuhan jemaah haji dan umrah berbeda dari penumpang biasa.
BACA JUGA: AMPHURI Dorong Prabowo Lobi Arab Saudi, Biar Kuota Haji Indonesia Bertambah
“Jemaah haji dan umrah memiliki persiapan spiritual dan fisik yang lebih intensif. Mereka seharusnya mendapat ruang yang tenang dan nyaman tanpa terganggu hiruk-pikuk aktivitas wisatawan lainnya,” ujar Sudjatmiko di Gedung Parlemen di Jakarta, Kamis (7/11).
Ia juga menambahkan dengan menyediakan ruang khusus, pihak bandara dapat meningkatkan layanan bagi jemaah, yang jumlahnya sangat banyak setiap tahunnya.
BACA JUGA: Fuji Ulang Tahun ke-22, Haji Faisal Ingatkan Soal Ini
“Jumlah jemaah haji dan umrah dari Indonesia sangat besar. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, sudah seharusnya bandara di Indonesia memberi perhatian khusus pada kenyamanan mereka,” lanjutnya.
Sudjatmiko menegaskan kebijakan ini akan menjadi bagian dari upaya meningkatkan pelayanan haji dan umrah yang profesional serta mencerminkan dukungan pemerintah bagi masyarakat yang akan menjalankan ibadah.
BACA JUGA: Gelar Forum Keuangan Haji Internasional, BPKH Luncurkan Program Beasiswa Haji Indonesia
"Kami berharap, bandara-bandara besar seperti Soekarno-Hatta, Juanda, dan Kualanamu dapat segera mengimplementasikan area khusus ini,” tuturnya.
Selain mendukung kenyamanan para jemaah, Sudjatmiko juga berharap area khusus ini dapat diatur sedemikian rupa agar memenuhi standar keamanan dan kelayakan layanan.
“Kami ingin jemaah yang sudah fokus untuk beribadah mendapat dukungan penuh dari segi fasilitas. Jangan sampai mereka merasa terganggu karena tidak adanya fasilitas khusus di bandara,” pungkasnya.
Anggota Fraksi PKB ini mengharapkan usulan ini menjadi perhatian pihak-pihak terkait di bandara, termasuk Kementerian Perhubungan dan operator bandara.
“Saya harap sebagai pilot project dapat awal diterapkan pada Bandara Soetta berlanjut kepada bandara embarkasi haji lainnya,” tutupnya.
Diketahui, jumlah rata-rata 6 ribu jemaah untuk kepulangan dan keberangkatan per hari. Sementara Haji 241 ribu setiap tahunnya.
Usulan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan para jemaah akan kenyamanan dan ketenangan selama proses keberangkatan dan kepulangan, serta agar tidak bercampur dengan wisatawan umum yang bepergian dengan tujuan lain. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga