MALANG - Arema belum menentukan pelatih yang akan membesut tim pada liga profesional level satu yang akan diputar mulai 8 OktoberSetidaknya, sampai kemarin, belum ada nama pelatih yang menjadi kandidat kuat menukangi Arema pasca kegagalan merekrut Robert Rene Alberts yang memilih memperpanjang kontrak bersama Sarawak FA (Liga Malaysia)
BACA JUGA: Djohar: Tidak Ada Perombakan Pemain
Media Officer Arema Sudarmaji menyatakan pihaknya mendapatkan banyak usulan dari Aremania dan publik bola di Malang untuk menggunakan jasa pelatih yang pernah menjadi pemain Arema
BACA JUGA: Anjas Asmara: Pilih Wim Rijsbergen, Keputusan PSSI Tidak Tepat
Menggunakan pelatih yang pernah merumput di Arema banyak keuntungannya
BACA JUGA: Diam-diam, Rossi Jajal Motor Baru
"Faktor loyalitas menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam memilih pelatih," ungkapnyaTren untuk menggunakan pelatih dari mantan pemain tengah marak di sejumlah negaraPilihan tersebut juga telah memberikan banyak bukti prestasiSebut saja, Pep Guardiola bersama Barcelona, hingga Carlo Ancelotti ketika melatih AC MilanDi pentas persepakbolaan tanah air, Jacksen F Tiago juga pernah meraih sukses ketika membesut Persebaya.
Sementara itu para pemain Arema kemarin kembali melakoni latihan di lapangan TunjungsekarDalam latihan tersebut dua punggawa Arema yakni Sunarto dan Chmelo Roman mengalami cedera, yang memaksa keduanya tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian menu latihan yang diberikan tim pelatih.
Dokter tim Arema, Albert Rudianto, mengatakan kedua pemain yang punya andil besar bagi prestasi Arema merebut posisi runner-up ISL musim lalu itu, sama-sama mengalami cedera hamstring pada kaki kanannya
Albert mengatakan, cedera paling parah dialami oleh Sunarto"Kakinya tertarik waktu latihan tadiItu adalah cedera lama Sunarto yang kambuh lagi," katanyaDokter lulusan fakultas kedokteran Universitas Brawijaya (UB) ini mengatakan, Sunarto paling tidak harus beristirahat antara 2-3 minggu ke depan
Para pemain Arema hari ini (9/9) akan menjalani di stadion KanjuruhanMeski begitu, tes fisik bukanlah vonis yang bisa berujung pencoretan bagi pemain yang diketahui memiliki fisik tidak sesuai dengan harapan.
Hal itu ditegaskan oleh asisten pelatih Arema, Joko Susilo, seusai memimpin latihan Chmelo Roman dkk di lapangan sepak bola Tunjungsekar, sore kemarin"Tes fisik bukanlah vonisItu hanyalah cara kita untuk mengetahui standar dari seorang pemain," kata dia
Joko menjelaskan, melalui tes fisik, bisa terlihat seperti apakah kondisi pemain"Apakah kondisinya hanya 40 persen, atau 80 persen," ujarnyaKetika sudah mengetahui kondisi fisik seorang pemain, tim pelatih bisa segera menentukan langkah-langkah selanjutnya, terutama terkait menu latihan yang akan diberikan kepada pemain
Tim pelatih akan menerapkan beep testDalam tes ini, seorang pemain diharuskan untuk berlari berulang-ulang dengan jarak sekitar 22 meterTes ini biasanya dilakukan dalam 23 kali tingkatanSetiap tingkatan berlangsung kurang lebih 60 detik(muf/jpnn/tom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mercon di GBK, Kapolri Nilai Kesalahan Petugas
Redaktur : Tim Redaksi