jpnn.com, MALANG - Arema FC terus melakukan persiapan agar tak bernasib sama seperti dua musim lalu yang terseok-seok di papan bawah klasemen. Salah satu persiapa yang dilakukan adalah melakoni laga uji coba.
Pada Senin (29/4) sore, tim yang dilatih Milomir Seslija itu menjajal Singhasari FC di Stadion Gajayana. Arema menang 13-0 atas tim Liga 3 itu. Tapi, tentu saja ini belum cukup untuk modal di Liga 1. Karena pesta gol atas tim Liga 3 itu tak bisa jadi ukuran.
BACA JUGA: Arema FC Optimistis Menatap Liga 1 2019 dengan Skuat Lama
Kualitasnya bak bumi dan langit. Nah, untuk memantapkan tim, Arema FC bakal diuji tim dengan kualitas nyaris setara. Yakni PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan (4/5) dan di Stadion Jatidiri Semarang (11/5). Lawan tim berjuluk Mahesa Jenar inilah yang layak disebut The Real Sparring Partner.
Laga uji coba ini dimanfaatkan Arema untuk menguji semua pemain. Semua penggawa Singo Edan untuk musim ini diturunkan. Kecuali rekrutan anyar Arema, Sylvano Comvalius yang masih belum datang di Malang. Hamka Hamzah dkk pun tidak menemui kesulitan di laga ini. Di babak pertama, Arema sudah unggul 9-0.
BACA JUGA: Hamka Hamzah Sebut Kualitas 18 Tim Kompetisi Liga 1 2019 Merata
Bomber Arema, Dedik Setiawan, mencetak hat-trick di laga ini. Disusul Makan Konate dan Riky Kayame yang mencetak dua gol, Rachmat Latief satu gol dan satu gol bunuh diri dari pemain Singhasari FC Yunus Dodik. Rotasi pemain secara keseluruhan di babak kedua dilakukan Milo. Kali ini, Singo Edan menambah empat gol yang dicetak Rivaldi Bawuo, M Nasir, Hanif Sjahbandi, dan Hamka Hamzah.
”Laga uji coba ini untuk tes hasil latihan kami selama tujuh hari lalu,” kata Milo, usai pertandingan kemarin. Ya, pasca meraih gelar Piala Presiden 2019 lalu (12/4), penggawa Arema memang mendapat libur panjang, dan baru latihan kembali 21 April. Uji coba ini pun untuk melihat sejauh mana hasil dari training selama satu pekan itu.
BACA JUGA: Jadi Top Skor Piala Presiden 2019, Ricky Kayame: Saya Belum Puas
Menurut Milo, meski lawan tim Liga 3 permainan Dendi Santoso CS juga lumayan bagus. ”Ada banyak peluang dan mereka mencetak gol. Setelah libur lama mereka menunjukkan dengan bermain serius, bermain simpel,” kata pelatih dengan lisensi UEFA Pro itu. Soal hasil 13-0, lanjut dia, itu tidak penting. ”Karena saya ingin memberikan kesempatan mereka semua,” kata dia.
Di sini, tidak ada pemain utama maupun pemain cadangan. ”Saya main campur-campur, karena kami latihan bersama,” kata dia.
Pemain muda yang baru bergabung juga diberikan kesempatan. Baginya, ini juga untuk melihat pemain yang sebelumnya sempat cedera, seperti Arthur Cunha dan Hamka yang sakit.
”Sekarang mereka sudah kembali, itu sangat bagus untuk tim kami,” kata pelatih kelahiran Sarajevo, Bosnia Herzegovina, itu. Menurut Milo, apa yang sudah diraih dalam Piala Presiden sudah harus dilupakan. ”Kami lupakan itu, kemarin (di Piala Presiden) kami memang sangat bagus sampai bisa mengangkat trofi juara,” kata dia. Namun, Milo melanjutkan, ke depan kondisinya akan berbeda.
Persaingan di Liga 1 2019 akan lebih ketat ketimbang Piala Presiden. Karena itu, persiapan pun terus digenjot. Setelah uji coba kemarin, level uji coba akan dinaikkan dengan melawan PSIS Semarang. ”Kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi, karena semua (tim) mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperebutkan posisi yang baru (di Liga 1),” tandasnya. (c1/abm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelatih PSMS Kepincut dengan Dua Pemain PSPS Selection
Redaktur & Reporter : Budi