Arema FC Sebut Tuduhan Pengaturan Skor Semakin Mengikis Sportivitas

Kamis, 21 Februari 2019 – 19:22 WIB
Suporter Arema FC, Aremania. Foto: Darmono/Radar Malang

jpnn.com, MALANG - Arema FC menilai krisis kepercayaan masyarakat terhadap PSSI karena kasus pengaturan skor, merupakan momentum untuk memperbaiki tata kelola sepakbola Indonesia secara menyeluruh.

Skandal pengaturan skor membuat kondisi sepakbola kini menjadi tidak menentu. Beragam dinamika di level elite PSSI membuat Arema meminta para stakeholder sepakbola Indonesia bersatu. 

BACA JUGA: Mulai NK, IB Sampai JR, Sosok di PSSI yang Disebut Terlibat Pengaturan Pertandingan

"Kami semua sepakat, Arema itu  kebanggaan. Yang berjuang bersama serta menjaga eksistensi bukan juga manajemen, tetapi juga suporter," kata Media Officer Arema, Sudarmadji kepada wartawan, Kamis,(21/2).

Sudarmadji tidak menampik kalau dugaan pengaturan skor juga mengarah ke Arema. 

BACA JUGA: Jokdri Potensial jadi Tersangka Pengaturan Skor, Simak Perjalanan Kariernya

Namun dia meminta semua pihak berpikiran jernih memandang persoalan pengaturan skor. "Situasi sekarang memungkinkan siapapun melakukan dugaan di laga masa lalu. Problem sepakbola Indonesia adalah sportivitas," sambung Sudarmadji.

Beragam acara diskusi bertema pengaturan skor membuat  Sudarmadji menaruh harapan besar, acara ini menjadi sarana untuk saling bertukar pikiran bukan menjadi arena untuk mencari-cari kesalahan serta saling menjatuhkan

BACA JUGA: Semen Padang Ingin Jajal Kekuatan Barito Putera Jelang Piala Presiden

"Kami ingin para pengelola klub diajak berdiskusi bagaimana susah payah kami menghidupi klub. Karena itu,  tuduhan-tuduhan (skandal pengaturan skor) itu menyakitkan; seperti menampik perjuangan dan jerih payah Arema secara keseluruhan," ujar Sudarmadji.

Manajemen Singo Edan sendiri mengaku cemas dengan kondisi sekarang di mana banyak pihak saling tuding telah melakukan pengaturan skor. Tuduhan ini justru semakin mengikis sportivitas dan menimbulkan kecurigaan.

"PR buat bersama. Kami optimis tuduhan untuk kami datang dari suara ketidakpuasan terhadap hasil pertandingan. Semoga semua berpikiran dewasa," harap Sudarmadji.

Dia meminta kepada seluruh pihak agar menjadikan sepakbola sebagai alat pemersatu bangsa, bukan untuk memecah belah. "Seperti tujuan pertama PSSI, untuk menyatukan bangsa dengan sepakbola.”(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Cekatan Gelar KLB, PSSI Kirim Utusan ke FIFA


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler