jpnn.com, MALANG - Juru taktik Persib, Mario Gomez kena lemparan benda keras yang diduga batu saat terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Minggu (15/4) malam.
Insiden itu terjadi saat para pemain mulai masuk ke ruang ganti, karena penonton makin nekat merangsek ke lapangan.
BACA JUGA: Curhat Pelatih Persib usai Terluka dalam Laga Versus Arema
Pertandingan Arema FC melawan Persib harus terhenti di menit ke-90+2, atau satu menit sebelum waktu injury time yang diberikan wasit habis. Sialnya Mario Gomez yang berusia 61 tahun ini terlambat untuk masuk ke ruang ganti.
BACA JUGA: Detik-detik Rusuh Arema FC vs Persib Bandung, Terkapar
Tanpa tahu siapa yang telah membuatnya terluka, Mario Gomez memilih memaafkan pelaku atas apa yang dilakukannya. Pelatih asal Argentina itu juga bersyukur hanya mengalami luka kecil, meski kepala bagian kanan depan sampai berdarah.
"Saya sudah memaafkan pelaku. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di setiap momen. Namun jujur ini pengalaman pertama saya selama berkarier di sepak bola," kata Gomez.
BACA JUGA: Rusuh Arema FC vs Persib Bandung, Beberapa Aremania Pingsan
Mantan asisten pelatih Inter itu mengajak agar suporter klub sepak bola di Indonesia, untuk menghargai apapun hasil pertandingan. Termasuk keputusan wasit. Jika tidak puas boleh marah atau protes, tetapi jangan sampai mengintimidasi.
"Hal seperti ini tidak bisa terus terjadi di sepak bola. Jangan lakukan kekerasan, itu sagat merugikan tim. Jika kita bisa memahami setiap hasil, baik menang, seri, atau kalah, sepak bola akan terasa lebih indah," ujar Mario Gomez. (li/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Arema FC vs Persib Bandung 2: Rusuh, Mario Gomez Berdarah
Redaktur & Reporter : Adek