Argentina vs Chile: Duel Tim Pesakitan Semifinal Copa America 2019

Sabtu, 06 Juli 2019 – 15:54 WIB
Angel Di Maria (kanan) saat latihan bersama timnas Argentina. Foto: AFP

jpnn.com, SAO PAULO - Pemenang duel Argentina vs Chile tak bakal dapat trofi. Namun, laga perebutan tempat ketiga di Arena Corinthians, Sao Paulo, Minggu (7/7) mulai pukul 02.00 WIB nanti, tetap menjanjikan adu gengsi. Siapa yang lebih baik dari dua tim 'pesakitan' semifinal Copa America 2019 itu.

TyC Sports menulis Argentina akan memainkan skuad terbaiknya melawan Chile ini. Dari starting XI yang dimainkan lawan Brasil (3/7) dua nama absen lantaran hukuman akumulasi kartu kuning. Yakni Lautaro Martinez dan Marcos Acuna.

BACA JUGA: Semifinal Copa America 2019: Peru Hancurkan Juara Bertahan, Lihat Golnya

“Posisi yang lowong akan diperebutkan tiga nama pemain. Di posisi Lautaro nama Paulo Dybala sangat mungkin jadi pengganti sementara untuk Acuna antara Giovani Lo Celso atau Angel Di Maria,” tulis TyC Sports kemarin (5/7).

Di Maria sempat menjadi pilihan utama Scaloni di Copa America 2019 ini. Yakni pada matchday perdana lawan Kolombia (16/6). Namun dinilai performanya kurang apik, di babak kedua Di Maria disubstitusi oleh Rodrigo De Paul. Setelah laga lawan Kolombia itu, pemain 31 tahun itu selalu turun sebagai pemain pengganti.

BACA JUGA: Chile vs Peru: Dua Laga Menuju Gelar Ketiga

Sedangkan Lo Celso lebih sering berada dalam starting XI Scaloni ketimbang Di Maria. Pemain Real Betis tersebut dalam tiga matchday Argentina di fase grup selalu jadi pilihan utama trio gelandang. Namun sejak fase knockout Marcos Acuna lebih dipercaya Scaloni.

Media-media Argentina kesulitan mengintip komposisi yang dimainkan oleh pelatih Argentina Lionel Scaloni pada laga pamungkas di Copa America 2019 ini. Sebab hujan deras yang mengguyur Sao Paulo membuat Argentina berlatih di hotel mereka, Pullman Ibirapuera.

BACA JUGA: Chile vs Peru: Siapa Lawan Brasil?

BACA JUGA: Semifinal Copa America 2019: Peru Hancurkan Juara Bertahan, Lihat Golnya

Legenda Argentina yang juga top skor Piala Dunia 1978 Mario Kempers dalam wawancara dengan TyC Sports berkata Scaloni memang bukan pelatih terbaik buat juara dunia dua kali itu. Namun pilihan Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) memperpanjang kontrak pelatih 41 tahun itu tepat.

“Apa yang dilakukan Scaloni memang tidak bagus karena Argentina gagal juara untuk kesekian kali di Copa America. Namun dalam jangka waktu singkat dia berhasil mengembalikan konfidensi para pemain,” tutur Kempes.

Menurut Kempes laga lawan Cile ini bisa menjadi audisi buat kerangka tim Argentina setidaknya satu tahun ke depan. Utamanya lini depan. Trisula Messi-Lautaro-Aguero baru 'ditemukan' pada matchday ketiga lawan Qatar (23/6).

Menurut Clarin salah satu hal yang membuat penilaian Scaloni 'sukses' di Copa America 2019 ini adalah membuat sang bintang Lionel Messi bertahan. Tak seperti Piala Dunia 2018 dimana Messi memutuskan sabatikal setelah Argentina tersisih, maka kali ini pasca kalah 0-2 di tangan Brasil para pemain bersatu untuk bangkit.

“Adanya musuh bersama yakni kepemimpinan wasit yang lemah dan juga kontroversi Video Assistant Referee (VAR) membantu situasi ini. Messi punya urusan yang belum selesai dengan Brasil, wasit, dan Copa America,” tulis Clarin. Tahun depan, Copa America 2020 digelar lagi. Dengan Argentina dan Kolombia jadi tuan rumah bersama.

Di sisi lain, winger Chile Jose Pedro Fuenzalida kepada ESPN Deportes kemarin (5/7) mengatakan pertemuan melawan Argentina selalu menghadirkan tekanan buat timnya. Keberadaan Lionel Messi di tim La Albiceleste menjadi alasannya.

“Menang atas Argentina akan menjadi hal penting buat tim mana pun. Kami harus melepaskan bayangan akan kekalahan memalukan di semifinal oleh Peru,” tutur pemain berusia 34 tahun tersebut.

Dalam latihan terakhir, ESPN Deportes melaporkan pelatih Reinaldo Rueda tetap memberikan perhatian besar buat nama-nama starting XI terkuatnya. Sebut saja Alexis Sanchez, Eduardo Vargas, dan Arturo Vida.

Nah, salah satu kritik besar kepada pelatih Chile Reinaldo Rueda dengan skuadnya di Copa America ini adalah rerata usia yang sudah 30, 27 tahun. Dari langganan starting XI cuma Guillermo Maripan, Erick Pulgar, dan Eduardo Vargas yang usianya di bawah 30 tahun. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lionel Messi: Wasit Menyukai Brasil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler