jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh yang dimotori Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung dan beberapa nama lain, mendeklarasikan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8).
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menaggapi miring munculnya KAMI.
BACA JUGA: Saran Neta IPW untuk Jokowi dalam Menghadapi KAMI
Menurutnya, sangat aneh jika ada sekelompok orang yang mengklaim menyelamatkan Indonesia.
"Cukup aneh juga jika ada kelompok yang mengatasnamakan rakyat dan mengaku bisa menyelamatkan negara," ujar Ari kepada jpnn.com.
BACA JUGA: Pengamat: Pemerintahan Jokowi Mudah Mematahkan Tuntutan KAMI
Lebih lanjut dosen di Universitas Indonesia menyebut syarat khusus sebuah gerakan bisa dipercaya rakyat.
Antara lain, sosok yang bersih, tidak pernah terkait kasus korupsi.
BACA JUGA: Truk Fuso Angkut Sabu-sabu, Siapa Pengendalinya? Mungkin Anda Kaget
Selain itu, nukan orang yang yang terkesan berambisi menjadi presiden atau menteri.
Juga bukan tokoh yang berasal dari keluarga yang terlibat praktik KKN cukup lama di negeri ini.
"Jadi, kalau yang bergerak untuk mendeklarasikan penyelamatan negara adalah rakyat jelata yang tidak pernah terkait kasus korupsi, tidak ngebet jadi presiden atau ingin jadi menteri, atau keluarganya tidak terkait dengan praktik KKN yang menggurita lama di negeri ini, tentu rakyat percaya," katanya.
Pembimbing program doktoral di pasca sarjana Universitas Padjajaran ini tidak menyebut siapa tokoh-tokoh yang dimaksud.
Ia hanya mempertanyakan kondisi Indonesia ke depan, jika yang mendeklarasikan gerakan mengatasnamakan rakyat, memiliki kriteria-kriteria yang disebut.
"Apa jadinya jika deklarasi diisi oleh orang-orang tersebut," katanya.
Namun, Ari tidak menampik bahwa setiap orang bisa mengkritik pemerintah. Karena memang Indonesia menganut paham demokrasi. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang