Ari Tuding Omongan Anies Baswedan Tidak Sesuai Fakta

Kamis, 14 Mei 2020 – 14:21 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi mengomentari sejumlah keluhan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam wawancara dengan media Australia, beberapa hari lalu.

Ari menilai, pernyataan yang disampaikan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu sangat bertolak dengan kenyataan di lapangan.

BACA JUGA: Hotman Paris: Tolong Jelaskan, Mana yang Harus Rakyat Ikuti

"Kalau saya malah melihat apa yang disampaikan Anies ke media asing sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada," ujar Ari kepada jpnn.com, Kamis (14/5).

Pembimbing program doktoral di Universitas Padjajaran ini lebih lanjut mengatakan, narasi-narasi yang dibangun Anies seolah menggambarkan kehebatannya dalam memimpin DKI Jakarta.

BACA JUGA: Pengamat Politik: Memang Parah dan Memprihatinkan

"Padahal, jika disandingkan antara setiap pernyataan Anies dengan fakta yang ada, publik akan bisa menilai sendiri. Ambil contoh soal data kematian di DKI yang tidak sinkron dengan data yang dimiliki pemerintah pusat," ucapnya.

Menurut Ari, Anies berkilah datanya dari dinas pemakaman dan pertamanan DKI Jakarta.

BACA JUGA: Kabar Terbaru soal THR, PNS dan Honorer Sama-sama Senang, Alhamdulillah

Artinya, data tersebut tidak berbasis hasil uji COVID-19 yang sahih melalui uji swab dan PCR.

"Sementara data kematian akibat covid-19 dari Kementerian Kesehatan itu berasal dari uji swab dan PCR," katanya.

Demikian juga soal laboratorium uji sampel pasien, menurut Ari, Pemprov DKI Jakarta terkesan belum siap.

Sementara pemerintah pusat sudah menyiapkan secara permanen laboratorium di Balitbangkes Kemenkes.

"Itu belum data soal bansos yang karut marut. Jadi, kesannya itu Anies menarasikan di media asing kalau pemerintah pusat tidak becus menangani covid-19, sementara Anies ingin menunjukkan antisipatifnya terhadap wabah corona," pungkas dosen di Universitas Indonesia ini. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler