jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menilai, media sosial mempunyai peranan penting dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2018, mengingat sebagian besar masyarakat kini sangat aktif menggunakan medsos dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, penggunaan medsos penting dipastikan tidak disalahgunakan dengan penyebaran informasi bohong dan informasi negatif.
BACA JUGA: Jelang Pilkada, Kapolda Lampung: Hindari Ujaran Kebencian
"KPU menyadari, penggunaan sarana ini penting untuk membangun kepercayaan publik," ujar Arief pada penandatanganan nota kesepakatan tentang manajemen dan pengawasan konten internet dalam penyelenggaraan Pilkada, antara KPU, Bawaslu dan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (31/1)
Arief menilai, penyelenggara juga dapat memanfaatkan medsos sebagai salah satu sarana menuju pilkada bersih. Caranya, senantiasa transparan memaparkan setiap kebijakan yang diambil.
BACA JUGA: Awas! Pilkada 2018 Rawan Hoaks
Langkah ini menjadi penting demi meningkatkan kepercayaan publik, sehingga tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih nantinya bisa maksimal.
"Saya kira, kalau tingkat kepercayaan publik rendah, maka apapun yang dikerjakan orang selalu curiga dan berprasangka buruk. Tapi, ketika semua disajikan transparan dan cepat, orang percaya dan tidak akan menuding penyelenggara tidak mandiri dan berpihak," ucapnya.
BACA JUGA: Prajurit TNI Harus Waspada dan Tetap Menjaga Netralitas
Arief optimistis dengan adanya sikap transparan dari penyelenggara dan adanya pengawasan yang baik dalam penggunaan media sosial, maka penyebaran berita bohong bisa diminimalisir. Dengan demikian demokrasi dapat berjalan dengan baik. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Bekali Calon Kada PDIP dengan Strategi Pemenangan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang