jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai penolakan atas Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) yang telah disetujui pemerintah dan DPR berpotensi menyuburkan angka pengangguran di Indonesia.
Ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu pun mengajak para pencari kerja maupun angkatan kerja baru turun ke jalan melawan pihak-pihak yang menolak RUU yang dikenal juga dengan sebutan Omnibus Law itu.
BACA JUGA: Seruan Arief Poyuono Terkait Penolakan UU Ciptaker dan Hashtag Mosi Tidak Percaya
"Kami mengajak para pencari kerja dan angkatan kerja baru di seluruh Indonesia untuk turun ke jalan dan melawan para penolak UU Ciptaker. Akibat aksi-aksi mereka menolak UU Ciptaker akan berpotensi menyuburkan pengangguran di Indonesia," kata Arief kepada jpnn.com, Minggu (11/10).
Sebelumnya Arief menyebut lolosnya RUU Ciptaker merupakan buah kerja keras pemerintah, DPR dan seluruh stakeholder di Tanah Air. Ia menegaskan bahwa setiap UU yang dibuat memang tidak selalu akan menciptakan sebuah keseimbangan dan kepuasan bagi sebagian kecil masyarakat.
BACA JUGA: Tolak Ciptaker, Buruh di Medan Pilih Dukung Rival Menantu Presiden Jokowi
"Di mana pun yang namanya UU adalah sebuah produk politik. Karena itu apa pun hasilnya harus diterima semua pihak," kata Arief pertengahan pekan lalu.
Aktivis buruh yang kini memimpin Lembaga Pemantau Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu menambahkan, pihak-pihak yang tidak puas dengan Omnibus Law Cipta Kerja masih memiliki cara untuk mempersoalkannya melalui jalur konstitusi.
BACA JUGA: Ini Alasan Nikita Mirzani Menyesal Dukung Aksi Demo Menolak RUU Cipta Kerja
"Yaitu melalui proses judicial review di Mahkamah Konstitusi untuk menguji pasal pasal dalam UU Ciptaker nanti, apakah dalam ada pelanggaran terhadap UUD 1945 dalam penerapanya," kata Arief.(boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy