Arief Poyuono: Indra Keenam Kangmas Jokowi Bekerja

Senin, 02 Desember 2019 – 16:55 WIB
Waketum Gerindra Arief Poyuono di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/8). Foto: Foto M Fathra Nazrul Islam

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai indra keenam Presiden Joko Widodo (Jokowi) bekerja dalam merespons wacana masa jabatan presiden tiga periode yang muncul seiring rencana amendemen UUD 1945.

Hal ini disampaikan Arief, merespons pernyataan Presiden ketujuh RI itu yang merasa ada pihak-pihak yang ingin menampar mukanya, mencari muka atau menjerumuskannya dengan mengusulkan presiden bisa dipilih tiga periode.

BACA JUGA: Jokowi: Mereka Ingin Menampar Muka dan Menjerumuskan Saya

"Untung saja kangmas itu orangnya sangat waspada, teliti dan punya indra keenam. Indra keenam Kangmas Jokowi bekerja dengan wacana masa jabatan presiden jadi tiga kali itu hanya untuk menjebloskan kangmas yang dianggap maruk jabatan," ucap Arief kepada jpnn.com, di Jakarta, Senin (2/12).

Bagi Arief, mantan wali kota Solo tersebut merupakan pemimpin yang iklas dan berbudi luhur, serta tidak maruk kekuasaan. Sehingga melihat usulan penambahan masa jabatan presiden tersebut hanya untuk menampar muka Jokowi, dan menjerumuskannya.

BACA JUGA: Hentikan Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode

"Pembentukan opini dan pengarahaan untuk merubah masa jabatan presiden menjadi tiga kali dan dipilih secara tidak langsung melalui MPR, memang betul itu sama saja mau menampar muka serta menjerumuskan Kangmas Jokowi," jelas Arief.

Pentolan Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini bahkan membayangkan hal paling berbahaya bagi Jokowi jika amendemen UUD 1945 itu terjadi dan disahkan sehingga presiden dipilih MPR.

BACA JUGA: Kapolda Sumut Sebut Hakim PN Medan Dibunuh, Pelakunya Ternyata

"Yang paling bahaya adalah jika UUD 1945 diamendemen terus presiden dipilih MPR dan disahkan tahun 2020, itu cuma untuk melengserkan Kangmas Jokowi dengan cara-cara jahat nantinya," tandas anak buah Prabowo di Gerindra ini.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler