jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menyatakan Menteri BUMN Erick Thohir kebanyakan tebar pesona dalam kasus penyelundupan Harley Davidson melalui pesawat baru Garuda Indonesia.
Arief mengaku memiliki alasan melontarkan pernyataan tersebut. Salah satu alasannya adalah masalah tersebut bikin anjloknya saham maskapai pelat merah itu.
BACA JUGA: Erick Thohir Copot Dirut Garuda, Luhut Binsar Panjaitan Beri Respons Begini
"Pengaruhnya nanti bisa negatif ke pasar saham terutama milik BUMN yang melantai di bursa," ucap Arief kepada jpnn.com, Jumat (6/12).
Dia lantas mengatakan bahwa harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, anjlok pada Kamis (5/12), setelah Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan memberhentikan Ari Ashkara terkait kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
BACA JUGA: Kasus Penyelundupan Harley dan Brompton di Garuda Bikin Erick dan Bu Sri Sedih
"Saham maskapai plat merah berkode emiten GIAA tersebut terkoreksi 4 poin atau 0,08 persen menjadi Rp496. Piye iki Kangmas Joko Widodo," lanjut ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini.
Pria kelahiran Jakarta ini menilai pernyataan Erick tentang kasus yang melibatkan petinggi Garuda Indonesia yang bikin ramai tersebut, tidak didasarkan pada aturan dan perundang-undangan. Akibatnya jadi blunder dan memengaruhi saham maskapai kebanggan bangsa itu.
BACA JUGA: Identitas Pelaku Pembunuhan Sadis di Medan Akhirnya Teridentifikasi
Arief khawatir kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap saham-saham yang dimiliki perusahaan pelat merah lainnya, karena pernyataan menteri BUMN sangat sensitif bagi pasar.
Bahkan, dia menganggap pemecatan Ari sudah salah prosedur akibat ketidakpahaman Erick pada aturan dalam memberhentikan direksi BUMN yang sudah jadi perusahaan publik.
Di mana, dalam POJK 33 Tahun 2014 Pasal 3 ayat (1) menyatakan anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
BACA JUGA: KPK Temukan Aliran Rasuah Rp100 Miliar ke Sejumlah Pejabat Garuda Indonesia
"Bukan (diberhentikan) dengan kata-kata sembarangan kayak Menteri Erick. Ini akibatnya saham anjlok dan membuat pasar makin tidak percaya sama pemerintahan Kangmas Joko Widodo. Kalau cara-caranya kayak begini. BUMN bukan tambah maju malah jadi mundur kinerjanya," tandas Arief.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam