Arief Poyuono Sarankan Bantuan Presiden Selama PPKM Darurat Berbentuk Beras

Jumat, 02 Juli 2021 – 11:41 WIB
Arief Poyuono. Foto: M. Fathra NI/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menyarankan pemberian bantuan presiden selama penerapan PPKM darurat Jawa-Bali 3-20 Juli 2021 tidak dalam bentuk uang tunai, melainkan berbentuk beras yang disalurkan melalui Bulog.

Arief menuturkan tujuan pemberlakuan PPKM darurat adalah meminimalkan aktivitas masyarakat di luar rumah.

BACA JUGA: 44 Ribu Keluarga di Surabaya Nikmati Beras Medium Bantuan Kemensos

Nah, kata dia, apabila bantuan presiden dilakukan dengan pembagian uang tunai, maka akan membuat masyarakat kembali melakukan aktivitas ke luar rumah.

Misalnya, untuk mengambil duit di bank atau ATM, dan kemudian berbelanja.

BACA JUGA: Kamrussamad: PPKM Darurat Tanpa Penutupan Bandara Internasional akan Sia-sia

"Sehingga tidak sejalan dengan maksud pemberlakukan PPKM darurat," kata Arief Poyuono dalam keterangannya, Jumat (2/7).

Seperti diketahui, PPKM darurat Pulau Jawa dan Bali 3-20 Juli untuk menekan jumlah lonjakan harian Covid-19 akibat adanya varian baru telah diumumkan dan akan diberlakukan pemerintah pusat.

BACA JUGA: 4 Permintaan Anies ke Pemerintah Pusat Bila PPKM Darurat Diterapkan

Arief menjelaskan pemberlakuan PPKM darurat secara langsung memunculkan permasalahan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan bahan pokok bagi sebagian besar masyarakat di Pulau Jawa dan Bali.

Adapun dampak terhadap perekonomian nasional, kata Arief, tentu akan menurunkan daya beli dan konsumsi masyarakat sekalipun pemerintah menyediakan bantuan sosial tunai.

Sebab, lanjut Arief, PPKM darurat akan membatasi kegiatan operasional usaha-usaha masyarakat baik di pasar atau rumahan sehingga warga yang memegang uang tunai pun sangat terbatas untuk belanja.

Menurut dia, pemerintah pusat sesungguhnya telah berpengalaman menjaga pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat, maupun stabilitas ekonomi nasional sebagaimana di tengah masa pandemi Covid-19 di awal 2020 lalu.

"Yakni dengan adanya kegiatan pemberian bantuan dari presiden oleh pemerintah pusat berupa paket beras premium sebanyak 25 kg per KPM, yang dilakukan oleh Bulog melalui Kementerian Sosial selaku penyedia data masyarakat yang layak menerima bantuan," kata Arief.

Dia menjelaskan pemberian bantuan presiden pada 2020 dilakukan dengan memberikan paket beras dalam dua tahap.

Pertama, pada periode 5-22 Mei 2020, Bulog telah menyalurkan sebanyak 1.457.612 paket dengan total beras sebanyak 36.440 ton.

Selanjutnya, tahap kedua yang dibagikan pada periode 1-15 Juni 2020 sebanyak 1.861.856 paket dengan total beras sebanyak 46.546 ton.

Dia mengatakan pelaksanaan pemberian bantuan presiden terkait pelaksanaan PPKM darurat yang sangat tepat untuk dilakukan pemerintah pusat, adalah melibatkan dan menunjuk Bulog kembali melakukan penyaluran paket beras kepada masyarakat sesuai data Kementerian Sosial.

"Ini sebagaimana telah berhasil dilakukan oleh Bulog pada tahun 2020," kata dia.

Menurutnya, pemberian bantuan presiden dalam bentuk beras tersebut tidak hanya sesuai dengan maksud pelaksanaan PPKM darurat, serta mengurangi adanya penyelewengan dan korupsi bantuan tunai, namun dapat memberikan dampak yang baik untuk perekonomian nasional.

Sebab, pemberian paket beras tersebut akan membantu penyerapan beras yang ada di Bulog. Sehingga mengurangi potensi kerusakan beras di Bulog yang terlalu lama tersimpan karena tidak terserap dalam berbagai kegiatan.

Selain itu, lanjut dia, bantuan beras dari presiden tersebut akan membantu penyerapan gabah dari petani, dan beras lokal dari pabrik beras di seluruh Indonesia,

"Dengan adanya bantuan sosial beras yang menggunakan beras dari Bulog, maka Bulog akan memperoleh pemasukan. Dengan pemasukan yang ada, membuat Bulog dapat membeli kembali beras dari masyarakat dan gabah dari petani," katanya.

Adapun hal yang juga penting sebagai dampak dari adanya bantuan presiden berupa beras tersebut yaitu dapat membantu pemerintah menekan inflasi.

Sebab, kata dia, harga beras di pasaran dapat dikendalikan dengan berjalannya penyerapan beras oleh Bulog dan penyalurannya beras kembali kepada masyarakat. (boy/jpnn) 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler