jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad memberikan catatan atas pelaksanaan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat Jawa-Bali.
Pertama, kata Kamrussamad, PPKM darurat akan sia-sia apabila tanpa dibarengi penutupan bandara internasional.
BACA JUGA: Anggota DPR Tuntut Pemerintah Tegas Menjalankan PPKM Darurat
Sebab, legislator Dapil III DKI Jakarta (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu) itu mengatakan kuat dugaan bahwa mutasi virus corona varian Delta berasal dari luar negeri.
"Kebijakan PPKM darurat Jawa-Bali dipertanyakan jika tanpa diikuti penutupan bandara internasional karena dugaan kuat mutasi virus Delta berasal dari luar negeri," kata Kamrussamad kepada JPNN.com, Jumat (2/7).
BACA JUGA: Pasutri Berkolaborasi Membobol Mesin ATM di Bali, Sudah Diringkus Polisi
Kedua, lanjut Kamrussamad, PPKM darurat tanpa stimulus fiskal untuk bantuan sosial (bansos) dan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), pedagang bakso, warteg, pedagang kaki lima, dapat menimbulkan kerawanan sosial.
Ketiga, dia menambahkan, penumpukan jenazah di RSUD Kota, Jakarta Utara, serta ribuan warga isolasi mandiri di rumah karena tidak terjangkau layanan medis berpotensi meningkatkan angka kematian yang eksponensial.
BACA JUGA: Sukarelawan Pendukung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024 Terus Bertambah
"Jika poin ketiga terjadi maka siapa yang harus tanggung jawab atas kegagalan negara menyiapkan layanan medis bagi warga negaranya? Gubernur Anies apakah harus melemparkan handuk putih? Ataukah pemimpin lainnya?" kata Kamrussamad.
Seperti diketahui, pemerintah resmi menerapkan PPKM darurat di Jawa dan Bali mulai 3 Juli-20 Juli 2021.
Kebijakan ini diambil akibat peningkatan kasus Covid-19 akhir-akhir ini.
Seperti diberitakan, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia per Kamis (1/7) sebanyak 24.836.
Provinsi DKI Jakarta mencatat penambahan kasus Covid-19 terbanyak, yakni 7.541 pada Kamis (1/7).
Kemudian, Jawa Barat 6.179 kasus, dan Jawa Tengah 2.642 kasus. (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy