Arief Tanggapi Isu Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Analisisnya Ngeri

Minggu, 11 Agustus 2024 – 13:32 WIB
Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengomentari soal kabar Airlangga Hartarto resmi melepas jabatan Ketua Umun Partai Golkar.

Kabar mundurnya Airlangga muncul di tengah isu munaslub partai berlogo beringin itu.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Dikabarkan Mundur dari Posisi Ketum Golkar

Menurut Arief Poyuono, isu ini sengaja ditiupkan karena ada upaya untuk menjatuhkan Jokowi di akhir masa jabatannya.

"Dan membatalkan pelantikan Prabowo-Gibran dengan cara gerakan oknum-oknum petinggi Golkar yang menginginkan munaslub," kata Arief dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Minggu (11/8).

BACA JUGA: Presiden Panggil Menko Airlangga Bicara 4 Mata Bahas Hal Penting

Dia menjelaskan hal itu akibat kedekatan Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto selama dua periode dengan Jokowi dan juga Prabowo Subianto.

"Karena banyak elite oknum Golkar yang tidak menginginkan Airlangga Hartarto membuat keputusan untuk mengusung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 di mana lebih ingin mengusung Anies Baswedan," lanjutnya.

BACA JUGA: Tampang Perampok yang Sekap Pelajar di Musi Rawas Sumsel

Menurutnya, tujuan oknum elite Golkar yang menginginkan munaslub secepat jelas nantinya ada agenda untuk menyandera pemerintahan yang akan dipimpin Prabowo.

Arief menyebutkan bukan tidak mungkin digunakan untuk melengserkan Prabowo Subianto jika krisis ekonomi menghantam Indonesia.

"Apalagi hasil Pileg 2024 komposisi kursi DPR RI Koalisi Indonesia Maju di bawah 50 persen. Jadi, bisa mudah untuk dijatuhkan pemerintahan Prabowo Subianto seperti Gusdur," kata Arief.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto dikabarkan mundur dari posisinya dari Ketua Umum Partai Golkar.

Kabar itu beredar di tengah terpaan isu partai berlogo pohon beringin itu akan melakukan munaslub.

Informasi yang diterima, Airlangga memutuskan mundur dari Ketum Golkar sejak Sabtu (10/8) malam. 

Golkar juga dikabarkan menyiapkan Plt atau pelaksana tugas untuk menggantikan Airlangga sebelum menunjuk ketum definitif.

Airlangga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 lalu.

Munas Golkar yang digelar di Jakarta pada 2019 lalu mengukuhkan kembali Airlangga sebagai Ketum Golkar selama 2 periode.

Masa jabatan Airlangga sebagai Ketum Golkar semestinya akan berakhir pada Desember 2024 bertepatan dengan digelarnya Munas.

Munas dijadwalkan akan digelar pada Desember 2024.

Sementara itu, Waketum Golkar Dito Ariotedjo tidak menjawab pasti mengenai isu pengunduran diri Airlangga dari Ketum Golkar.

Dito meminta untuk menunggu informasi resmi terkait isu ini.

"Kita tunggu, ya, resminya. Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global makin banyak dan kompleks," kata Dito saat dikonfirmasi, Minggu (11/8). (mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geram Kapolres Jember 5 Anggotanya Dikeroyok Pesilat PSHT, Aipda Parmanto Terluka Parah


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler