jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengakui bulan Juli merupakan tantangan berat bagi perseroan. Di mana, Garuda ditimpa permasalahan bertubi-tubi. Setelah Terminal 2E di Bandara Soekarno Hatta terbakar pada Minggu (5/7) lalu.
Garuda harus dihadapkan dengan penutupan sejumlah bandara akibat aktivitas abu vulkanis Gunung Raung. Imbasnya, sejumlah jadwal penerbangan Garuda terpaksa harus dicancel dan ribuan penumpang menumpuk di bandara.
BACA JUGA: Garuda Siapkan Rp 24,6 Triliun untuk Datangkan 24 Pesawat Baru
"Untuk beberapa minggu terakhir tantangannya banyak seperti yang kita tahu bersama. Yang perlu kami waspadai itu Gunung Raung, karena buka tutupnya bandara. Ini membuat jadwal penerbangan dari dan ke Bali kacau dan bandara lainnya juga," ungkap Arif saat menggelar buka puasa bersama di Kebon Sirih, Jakarta, Minggu (12/7) malam.
BACA JUGA: Investor Kabur, Hak-Hak Ratusan Karyawan Ditinggalkan Tanpa Kejelasan
Arif Wibowo
Pasalnya, penerbangan ke Denpasar begitu banyak peminat, terlebih saat ini dalam masa libur panjang. Meski demikian, Arif bersyukur arah angin saat ini tidak ke arah selatan, namun ke arah utara.
BACA JUGA: Antarkan 78 Ribu Penumpang, Sinergi Mudik BUMN Diganjar Muri
"Apalagi Denpasar jadi second hub setelah Bandara Cengkareng, tapi kami masih bersyukur angin tidak ke arah selatan. Untung ke arah utara, kalau ke Selatan Bandara Bali dan Surabaya bisa kena dua-duanya (dampak buka tutup bandara akibat abu Gunung Raung)," tandas mantan dirut Citilink ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebaran, Pertamina Jamin Pasokan BBM dan Elpiji Aman
Redaktur : Tim Redaksi