jpnn.com - JAKARTA - Para penggawa Persebaya Surabaya 1927 yang gajinya belum dilunasi oleh manajemen, harus siap-siap gigit jari. Pasalnya, Arifin Panigoro selaku ketua konsorsium Indonesian Premier League (IPL) baru saja menyatakan bahwa setiap tunggakan yang ada di tim dengan julukan Green Force itu tidak lagi menjadi bagian dari tanggung jawabnya.
"Saya ini kan hanya pihak penyumbang, bukan pemilik. Dan, toh selama ini saya juga tidak dapat apa-apa dari sana," ujar Arifin Panigoro kepada Jawa Pos (induk JPNN.com) setelah meresmikan Meleber Sport Olympic Center miliknya di Cianjur, Jawa Barat, siang kemarin (20/12).
BACA JUGA: Atletico Bilbao vs Atletico Madrid: Incar Kado Akhir Tahun
"Jangan di bolak balik dong, mana yang hanya membantu, dan mana yang harus bertanggung jawab penuh atas nasib klub," timpalnya.
Salah satu pengusaha sukses tanah air itu lantas menambahkan bahwa, awalnya dia ingin memperbaiki sistem sepak bola tanah air pada 2010 lalu. Saat itu, PSSI di bawah kuasa Nurdin Halid memang sedang semerawut dan miskin prestasi. Saat akan memulai perubahan tersebut, Arifin lantas menggandeng Persebaya dan mengembuskan nafas revolusi sepak bola Indonesia dari Kota Pahlawan.
BACA JUGA: Ditahan Milan Tanpa Gol, Garcia: Roma Miskin Kreativitas
Namun, semangat perubahan yang diusung oleh Arifin itu kandas di tengah jalan. Imbasnya, kompetisi IPL yang digagas oleh Arifin pun terhenti di tengah jalan. Dan, mayoritas klub-klub anggota IPL pun memilih bubar dengan menunggak gaji pemain dan pelatih dalam kurun waktu berbulan bulan. Salah satunya adalah Green Force yang menunggak gaji pemain mereka sebanyak delapan bulan.
Belakangan, Arifin mengungkapkan bahwa semua pihak yang dulu melakukan perjuangan secara bersama-sama tersebut sedianya tidak membebankan masalah ke satu pihak semata.
BACA JUGA: Madrid Ukir Sejarah jadi Juara Piala Dunia Antarklub
"Intinya kan kami sama-sama berjuang, kalau kemudian hari ada masalah, itu harus ditanggung secara bersama sama juga kan," ujar pengusaha asal Jawa Barat berusia 69 tahun itu.
Pernyataan Arifin tersebut langsung menuai reaksi dari pelatih dan pemain Persebaya. Mantan pelatih Persebaya, Fabio Oliveira mengatakan bahwa, Arifin tidak boleh lari dari tanggung jawab.
"Bagaimanapun Persebaya berada di bawah konsorsium, dan di situ ada Pak Arifin dan anak buahnya," ujar pelatih asal Brasil itu.
Oliveira lantas mengungkapkan bahwa, masalah keuangan yang saat itu terjadi bukan hanya terkait nasib pemain, tapi juga istri dan anak mereka.
"Sampai kapanpun tunggakan gaji kami adalah bagian dari tanggung jawab konsorsium. Apalagi, akhir tahun lalu, Pak Arifin sendiri yang menyatakan bahwa dia yang akan melunasi semua tunggakan Persebaya," keluhnya.
Selain Oliveira, mantan gelandang Persebaya M Taufiq juga mengeluhkan hal yang sama.
"Kami akan terus menuntut agar semua gaji pemain dan pelatih harus bisa terbayarkan," ujar pemain yang baru saja sukses membawa Persib Bandung juara Indonesia Super League (ISL) tersebut. (dik/ko/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antar Thailand Juara Piala AFF, Kiatisuk: Ini Sempurna dan Indah
Redaktur : Tim Redaksi