“Sebelumnya ITB sudah memberikan gelar HC ini untuk enam tokoh di Indonesia dan Arifin menjadi yang ke tujuh,” ujar Rektor ITB, Prof Djoko Santoso usai penyerahan gelar HC di Aula Barat, kemarin(23/1).
Ia menuturkan pemberian gelar HC tersebut sebelumnya diserahkan untuk Soekarno(Presiden Pertama RI, Sudiatmo, Prof
BACA JUGA: Pekan Depan, Tender Pencetakan Soal UN Dibuka
Rooseno, Soetardjo Sigir, Hartarto Sastrosoenarto dan Prof Emil SalimBACA JUGA: Mendiknas Tak Jamin UN Bebas Kecurangan
Lebih lanjut dikatakannya dalam 10 tahun terakhir ini usaha yang dikembangkannya mampu memberikan total kontribusi sebesar US$7,6 miliar kepada Negara
Sementara itu dalam orasi ilmiahnya dengan judul Kuasai Teknologi, Bangun Ekonomi, Tegakkan Martabat Bangsa, Arifin menyebutkan jika saat ini Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam energy, pangan dan lingkungan hidup
BACA JUGA: Mendiknas Siapkan Sensus Pendidikan
“Para technopreneur Indonesia dapat melihat masalah tersebut sebagai tantangan dan mengubahnya menjadi peluang untuk berkembang dan berkontribusi,” tuturnya.Arifin juga menyebutkan jika dirinya akan lebih pede (percaya diri) dengan Gelar Doktor Kehormatan (honoris causa) yang diberikan ITB“Saya seperti orang pintar lainnya yang memperoleh gelar kehormatanSemoga dengan gelar ini saya bisa terus banyak belajar untuk pintar,” ujarnya usai penyerahan HC di Aula Timur ITB
Sebelumnya menurut Arifin salah satu tokoh yang mengusulkan dirinya mau menyandang gelar tersebut adalah almarhum ProfIskandar AlisjahbanaMeski demikian itu tidak lantas diterima Arifin, bahkan dengan pengalaman pendidikannya di ITB"Beliau orang pertama yang menyampaikan bahwa saya pantas mendapat gelar Doktor Kehormatan," ungkapnya.
Namun ternyata rencana tersebut terus bergulir hingga Rektor ITB saat ini Djoko Santoso, yang
kemudian memutuskan bahwa Arifin berhak memperoleh gelar kehormatan itu. "Almarhum(alisjahbana.red) teguh bahwa peristiwa hari ini harus terjadiSeperti semacam wasiatIni penghargaan tertinggi," terangnya
Acara penganugerahan itu dihadiri juga oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, anggota Dewan Pers Bambang Harimurti, Anis Baswedan, serta para rector dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Bandung(tie/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi UN Tak Cukup Hanya Bermodal Doa
Redaktur : Soetomo Samsu