Armyn Ngamuk, Tujuh Warga Bersimbah Darah

Kamis, 28 Februari 2019 – 19:11 WIB
Armyn, pembacok tujuh warga Kampung Baru, Desa Jikumerasa, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Foto: Ambon Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, AMBON - Warga Kampung Baru, Desa Jikumerasa, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru dibikin geger, Rabu (27/2). Tujuh warganya bersimbah darah setelah diparangi pemuda sekampung bernama Armyn Ternate.

Lelaki 23 tahun ini diduga mengalami gangguan jiwa. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun tiga korban masih dalam kondisi kritis. Pelaku kini sudah ditangkap dan meringkuk dalam tahanan Mapolres Pulau Buru.

BACA JUGA: Dua Korban Pembacokan Saling Lapor ke Lokasi Berbeda

Informasi Ambon Ekspres (Jawa Pos Group) menyebutkan tiga korban kritis itu adalah pasangan suami istri, Modeng Puasa Aunaka dan Ny Rahasul Aunaka, serta Modeng La Bima Kondoa. Satu anak Puasa Aunaka bernama Ilham Aunaka juga ikut diparangi bersama tiga warga lainnya yakni Sofyan Laopacu, Nurdin Buton dan Sari Wael.

Warga setempat kepada Ambon Ekspres di Kampung Baru Desa Jikumerasa mengaku, mereka hanya sempat melihat Armyn mengamuk dengan parang. Pelaku dalam kondisi kalut menebas beberapa warga yang ditemuinya di jalan dan di depan rumah.

BACA JUGA: Korban Pembacokan di Kaliabang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Naas menimpa Modem Puasa Aunaka. Ia yang sedang berada di atas motor tiba-tiba diparangi sebanyak dua kali dibagian leher dan bahu. Usai ditebas, korban langsung bergegas menyelamatkan diri ke rumahnya dan terus dikejar pelaku.

Dalam kondisi itu, istrinya Ny Rahasul dan anaknya yang bernama Ilham ikut diparangi pelaku. Kejadian ini membuat geger warga.

BACA JUGA: Warga Curup Dihabisi Sepulang Mengikuti Rapat di Balai Desa

Aksi pelaku tidak sampai di situ. Dalam kondisi kalap sambil menenteng parang, giliran dia membacok empat warga lainnya. Sofyan, Nurdin dan Sari yang pagi itu sekitar pukul 06.45 WIT sementara berada di luar rumah menjadi korban.

Ketiga korban ini kemudian berupaya menyelamatkan diri seraya meminta pertolongan. Warga sontak keluar rumah dan menyaksikan Armyn sedang mengamuk dengan parang.

Sialnya, Modem La Bima Kondoa yang semula ingin menenangkan pelaku. Dia justru ikut ditebas dengan parang di bagian leher. Dia kritis dengan luka menganga dileher.

Aksi pelaku berhasil dihentikan setelah warga membekuknya. Dia sempat menjadi bulan-bulanan warga sebelum diamankan ke kantor polisi.

Setelah aksi tersebut, warga beramai-ramai membawa ketujuh korban untuk mendapatkan pertolongan medis di RSUD Lala. Tiga korban kritis hingga kini masih menjalani perawatan intensif. Sementara 4 korban lainnya sudah bisa diperbolehkan pulang.

“Saat ini masih 3 orang yang mengalami luka serius dan sempat kritis di RS Lala,” ungkap seorang warga kepada Ambon Ekspres.

Menurut warga yang meminta namanya tidak diberitakan ini, pelaku dikenal memiliki kelainan jiwa. Kondisi itu sudah lama.

“Sudah lama pelaku ini dikenal mengalami gangguan jiwa. Perilakunya seperti orang depresi,’’ tuturnya.

Terkait peristiwa ini, masyarakat berharap Pemkab Buru bisa menaruh perhatian kepada warga khususnya yang mengalami gangguan jiwa.

“Sudah berulang kali orang tidak waras menyerang warga. Pemkab Buru harus aktif menangani orang tidak waras yang berkeliaran di jalanan,” ungkap Ilham Syamsul, salah satu warga Namlea, Kabupaten Buru kepada Ambon Ekspres.(DHE)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibacoki pakai Celurit, Slamet Riwansa tak Melawan, Rokok Masih di Tangan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler