Arogansi Trump Kacaukan KTT G7

Senin, 11 Juni 2018 – 12:24 WIB
Donald Trump dikelilingi pimpinan G7 lainnya dalam KTT di Quebec. Foto: AFP

jpnn.com, LA MALBAIE - KTT G7 di La Malbaie, Quebec, Kanada, tak berjalan mulus. Kenaikan tarif impor logam di Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu penyebabnya.

Presiden AS Donald Trump tak mau berkompromi. Dia tetap melanjutkan rencananya. Kebijakan itu membuat negara-negara anggota G7 berang.

BACA JUGA: Jaga Gengsi, Kim Jong Un Pinjam Pesawat Teman

Trump akhirnya meninggalkan pertemuan tersebut lebih awal dan menegaskan tak bakal mendukung pernyataan bersama yang dihasilkan oleh KTT itu.

Pertemuan itu memang diperkirakan berlangsung panas. Namun, tetap muncul harapan bahwa akan ada kesepakatan di akhir KTT yang disetujui semua pihak. Tapi, harapan tersebut tak kunjung tercapai.

BACA JUGA: Pagar itu Pencitraan Trump

Salah satu foto KTT seakan menunjukkan bagaimana seluruh anggota G7 menyerang Trump. Mereka berdiri di hadapan presiden ke-45 AS itu. Trump menjadi satu-satunya yang duduk sambil bersedekap.

Mulai 1 Juni, AS menerapkan pajak 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium yang diimpor dari Uni Eropa (UE), Kanada, serta Meksiko. Trump berpendapat itu bisa melindungi produsen domestik.

BACA JUGA: Trump Pertimbangkan Undang Kim Jong Un ke Gedung Putih

UE membalas dengan memajaki barang-barang dari AS. Kanada dan Meksiko mengambil langkah serupa. Belum diketahui apa yang akan dilakukan. Tapi, Kanada menegaskan akan membuat kebijakan baru untuk AS per 1 Juli.

Setelah meninggalkan forum G7, Trump langsung mencuit. Dia mengungkapkan bahwa PM Kanada Justin Trudeau bersikap lemah lembut saat KTT berlangsung.

Tapi, begitu Trump pulang, Trudeau malah menyebut pemberlakuan pajak AS adalah sebuah penghinaan dan Kanada tidak akan mau ditekan. ”Sangat tidak jujur dan lemah,’’ cuit Trump.

Dia juga menegaskan bahwa pajak yang ditetapkannya adalah balasan atas tarif yang diterapkan oleh Kanada untuk produk-produk AS. Trump berpendapat bahwa AS bukanlah celengan yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja.

Menanggapi cuitan tersebut, Kanada menegaskan bahwa PM mereka berfokus pada apa yang dicapai dalam KTT G7. Trudeau juga tidak pernah bermanis mulut.

Semua yang diucapkannya dalam pembicaraan pribadi dengan Trump maupun di hadapan publik sudah pernah diungkapkan sebelumnya.

Sejak awal, Trump disambut dingin oleh kepala negara anggota G7. Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan sampai meninggalkan jejak bekas tangannya saat bersalaman dengan Trump. Genggamannya yang luar biasa erat itu menunjukkan emosi Macron.

Macron yang tak banyak berkomentar saat KTT juga langsung bereaksi dengan cuitan Trump. ”Kerja sama internasional tidak bisa didikte oleh kemarahan dan pernyataan yang berisi komentar omong kosong,” bunyi pernyataan kantor kepresidenan Prancis seperti dilansir oleh BBC.

KTT G7 itu akhirnya menghasilkan kesepakatan bahwa Rusia harus menarik dukungannya terhadap Presiden Syria Bashar al Assad. Terkait Iran, anggota G7 berjanji memastikan program nuklir Iran tetap untuk tujuan damai seperti saat ini.

Negara-negara anggota G7, yaitu Kanada, AS, Inggris, Prancis, Italia, Jepang, AS, dan Jerman, setuju bahwa dibutuhkan perdagangan yang saling menguntungkan dan adil bagi sesama anggota.

Mereka juga sepakat memerangi proteksionisme. Itu adalah perlindungan industri domestik dari asing dengan menerapkan pajak. Persis yang dilakukan AS.

”Kami berusaha untuk mengurangi hambatan pajak, hambatan nonpajak, dan subsidi,” bunyi pernyataan bersama yang tak disetujui oleh AS itu. (sha/c6/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Untuk Pertama Kalinya, Trump Gelar Bukber di Gedung Putih


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler